Senin 11 Jun 2018 06:00 WIB

Jadi DK PBB, Indonesia Bisa Manfaatkan untuk Bantu Palestina

Anggota DPD menyambut baik Indonesia yang menjadi anggota tak tetap DK PBB.

Dailami Firdaus
Foto: dok. Pribadi
Dailami Firdaus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dailami Firdaus menyambut baik keberhasilan Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 2019-2020. Menurutnya, Indonesia harus memanfaatkan posisi ini untuk menghentikan konflik internasional, salah satunya membantu Palestina.

"Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah India dan Amerika Serikat, dan negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, memang sudah seharusnya Indonesia menjadi anggota DK PBB," kata Dailami Firdaus, Ahad (10/6).

Menurut Dailami, DK-PBB merupakan organ PBB yang paling berpengaruh karena memiliki kewenangan untuk menghentikan konflik internasional maupun mengirim tentara ke wilayah-wilayah yang membahayakan perdamaian internasional. "Indonesia harus memanfaatkan posisi ini untuk memastikan stabilitas politik dan keamanan dunia, termasuk isu Rohingya di Myanmar dan masalah Palestina," kata Dailami Firdaus, yang pernah menjabat salah satu pimpinan Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI selama dua tahun.

Indonesia akan mulai bertugas di DK-PBB mulai 1 Januari 2019 hingga akhir 2020. Sekitar 37.000 personel militer dan polisi Indonesia telah terlibat dalam berbagai operasi pemulihan keamanan PBB. "ASEAN merupakan salah satu contoh bahwa stabilitas kawasan dapat mendorong anggotanya untuk lebih fokus pada pembangunan karena konflik antarnegara dapat ditekan dan diselesaikan dengan damai di meja perundingan," katanya.

Indonesia terpilih mewakili kawasan Asia-Pasifik dalam sebuah pemungutan suara di Sidang Umum PBB Jumat 8 Juni 2018 di New York, Amerika Serikat.

"Saya berharap, selain meningkatkan profil negara, keanggotaan di DK-PBB ini juga berkontribusi kepada kemakmuran daerah-daerah di Indonesia, baik dari ancaman keamanan tradisional seperti konflik Laut China Selatan dan Korea maupun yang berbentuk nontradisional seperti perdagangan manusia, narkoba, penangkapan ikan ilegal dan penyelundupan," jelasnya.

Baca juga: Jokowi: Alhamdulillah Indonesia Jadi Anggota DK PBB

Presiden Joko Widodo memuji terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020. "Alhamdulillah Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB," demikian Presiden dalam cuitan di akun media sosial Twitter pada Jumat (9/6) malam.

Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk grup kawasan Asia Pasifik periode 2019-2020 melalui pemungutan suara atau voting di Majelis Umum PBB. Indonesia berhasil meraih 144 suara melalui proses pemilihan tertutup di Majelis Umum PBB.

Menurut presiden, Indonesia akan terus berpartisipasi membangun ketertiban dunia. “Kita akan berperan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," kata Presiden dalam cuitannya.

Selain Indonesia, negara lain yang juga terpilih mewakili kawasan, yaitu Afrika Selatan untuk grup kawasan Afrika, Republik Dominika untuk kawasan Amerika Latin dan Karibia, serta Jerman dan Belgia untuk kawasan Eropa Barat dan negara lain.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement