REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily enggan mempersoalkan niatan maju Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menjadi calon presiden (capres) 2019 mendatang. Menurut dia, majunya Amien justru bagus karena akan makin banyak menghadirkan pilihan kepada masyarakat.
"Semakin banyak calon presiden semakin bagus bagi proses demokrasi di Indonesia," ujar Ace kepada wartawan, Senin (11/6).
Ace menilai Amien juga memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memimpin Indonesia. Menurut dia, daripada terus mengkritisi pemerintahan Jokowi, akan lebih baik Amien juga maju capres berjuang untuk dipercaya rakyat.
Apalagi Amien juga pernah maju sebagai pasangan capres pada 2004 lalu, kendati kalah.
"Kita buktikan mana yang paling dipercaya rakyat. Pak Amien kan juga pernah maju sebagai capres 2004, dan hasilnya kalah. Semoga di tahun 2019 ini Pak Amien lebih beruntung daripada tahun 2004," ujar Ace.
Namun, Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu justru mempertanyakan koalisi partai politik yang akan mendukung niatan Amien maju sebagai capres dan apakah memenuhi persyaratan 20 persen minimal.
"Bukankah masing-masing partai politik sudah memiliki capresnya sendiri. Misalnya Gerindra sudah ada Pak Prabowo, PKS sudah memiliki sembilan calon, PAN setahu saya merekomendasikan ketua umumnya, PBB mencalonkan Pak Yusril, dan lain-lain. Belum lagi Habib Rizieq juga pengen nyapres," ujarnya.
Ace kembali menegaskan, Partai Golkar tidak akan terpengaruh dan akan konsisten mencalonkan kembali Presiden Joko Widodo di pilpres 2019.
"Kalau Partai Golkar akan selalu konsisten mendukung Pak Jokowi sebagai capres. Insya Allah Pak Jokowi akan kembali terpilih menjadi presiden pada periode kedua;" ujar Ace.
Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengaku dirinya masih layak untuk diusung menjadi capres dari partainya. Di satu sisi, Amien menyadari bahwa dia tidak lagi muda. Namun, kemenangan Mahathir Mohamad (92 tahun) pada pemilu Malaysia menginspirasinya.
Tokoh reformasi yang kini berusia 74 tahun itu memandang peristiwa di Malaysia bisa saja terjadi di Indonesia. "Kalau Mbah Amien Rais ini kan walaupun tua ya tidak apa-apa. Begitu Mahathir jadi (perdana menteri), saya jadi remaja lagi sekarang kan ya? Jadi, saya berterima kasih ke Pak Mahathir," kata Amien, Sabtu (9/6).
Saat ditanya wartawan tentang kesiapannya untuk maju menjadi capres, Amien menjawab manusia tidak pernah tahu tentang apa yang terjadi pada masa depan. Ia mengatakan, itu masih merupakan rahasia Ilahi.
"Karena itu manusia punya kewajiban untuk berjuang, bergerak membuat movement supaya cita-citanya tercapai," ujar Amien.