REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Manajamen PT Angkasa Pura II (persero) selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman mengingatkan penumpang untuk menghindari layanan porter liar. General Manajer PT Angkasa Pura II Cabang BIM Dwi Ananda menjelaskan, praktik porter liar biasa menjamur selama periode mudik Lebaran dari tahun ke tahun.
"Di parkiran, seperti tahun lalu, tantangannya banyak porter liar. Anak-anak dan warga pada bantuin bawa barang penumpang, tapi minta upah," ujar Dwi, Senin (11/6).
Ia menilai, praktik porter liar di BIM cukup meresahkan penumpang. Sejumlah laporan dari penumpang sudah diterima pihak pengelola bandara. Demi mengantisipasi menjamurnya porter liar, AP II BIM menyiagakan petugas tambahan dari TNI/Polri untuk mengarahkan penumpang menggunakan porter resmi bandara.
"Kami tegaskan bahwa ada porter resmi. Kami juga rutin patroli saat puncak arus mudik," jelasnya.
Pengelola bandara juga melakukan sosialisasi dan mengedarkan imbauan kepada warga di sekitar bandara untuk tidak ikut-ikutan menjadi porter. Dwi mengatakan, perseroan sudah menyiapkan program-program CSR bagi warga sekitar bandara.
Situasi Bandara Minangkabau hingga H-4 Lebaran pada Senin (11/6) ini masih terpantau padat, meski puncaknya tercatat pada Sabtu (9/6) dengan kedatangan penumpang hingga 8.430 orang dalam sehari. Sementara pada Ahad (10/6) atau H-5 Lebaran kemarin, tercatat 8.136 penumpang tiba di BIM. Secara menyeluruh, terdapat kenaikan 23,93 persen pada periode arus mudik 2018 ini dibanding tahun lalu.