REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog mulai melakukan uji coba penjualan beras kemasan saset di sejumlah titik di Indramayu dan Cirebon. Direktur Komersil Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menyebut, masyarakat merespons positif kehadiran beras kemasan ekonomis tersebut.
"Tanggapan masyarakat positif karena memang beras yang kita gunakan bagus," ujarnya, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (11/6).
Sementara, di daerah-daerah lain, proses produksi beras saset masih berlangsung. Rencananya, Bulog akan meluncurkan produk baru tersebut secara resmi pascalibur Idul Fitri.
Lebih lanjut, Tri mengatakan, beras yang digunakan untuk dikemas dalam bentuk saset adalah beras produksi lokal dengan kualitas premium. Beras itu dikemas dalam ukuran 200 gram yang cukup untuk menghasilkan tiga piring nasi.
Baca juga, Bulog Jual Beras Saset Isi 200 Gram
"Di Sumatra Barat produksinya beras Solok, ya kita gunakan beras itu. Masyarakat setempat bisa menikmati beras lokalnya sendiri," ujarnya.
Tri menjelaskan, tujuan utama Bulog mengeluarkan beras saset yakni untuk lebih mendekatkan produk pangan tersebut pada masyarakat berpenghasilan rendah. Karena itu pula, beras saset tidak akan didistribusikan melalui toko ritel modern, melainkan lewat warung-warung sembako milik masyarakat.
"Seperti halnya beli kopi saset, tinggal sobek. Nah, kita ingin beras juga bisa seperti itu, lebih dekat dengan masyarakat," kata Tri.
Beras saset rencananya akan dibanderol seharga Rp 2.500 per kemasan. Tri memastikan, Bulog tidak mengambil margin besar dalam penjualan beras kemasan ekonomis tersebut. Baginya, hal itu tak masalah sebab Bulog masih memiliki bisnis komersil yang lain.