Selasa 12 Jun 2018 00:06 WIB

Taufik: Pertemuan Trump-Kim Buat Suasana Lebih Kondusif

Isu nuklir, kata Taufik, berimbas kepada keamanan dan ekonomi

Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan.
Foto: DPR
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan berharap pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura dapat meredam ketegangan terkait isu nuklir. Sehingga membuat suasana global menjadi lebih kondusif.

"Kita harap setelah Kim Jong Un bertemu dengan Trump, dan sebelumnya dengan Presiden Korea Selatan, suasana keamanan dan ekonomi dunia bakal lebih kondusif," kata Taufik dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (11/6).

Dia menilai akibat isu nuklir di antara kedua negara, suasana global terkena imbasnya, bukan hanya soal keamanan, tapi juga berdampak kepada ekonomi. Khusus untuk sektor ekonomi, Taufik berharap dengan adanya denuklirisasi oleh Korut, membuat Asia Timur menjadi zona nyaman, yang turut berdampak pada ekonomi Indonesia.

"Kita berharap berdampak positif bagi ekonomi Indonesia yang bisa mengembangkan dan meningkatkan ekspor ke beberapa negara di sana, seperti Jepang, Cina, hingga Korsel. Karena sektor perdagangan Indonesia sempat terdampak semenjak konflik Semenanjung Korea memanas," ujarnya.

Politisi PAN itu menjelaskan suasana dunia yang stabil dan tidak ada tensi di beberapa wilayah, diharapkan membuat sektor perdagangan, iklim investasi, hingga harga minyak dunia lebih stabil dan bergairah.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan digelar (Selasa, 12/6) di Capella Hotel, Pulau Sentosa, Singapura. Pertemuan ini akan mencatatkan sejarah karena pertama kalinya seorang pemimpin Korea Utara bertemu dengan presiden Amerika Serikat yang sama-sama masih menjabat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement