REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- LK2PK (Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan) bekerjasama dengan Suropati Syndicate mengadakan malam puisi untuk Razan Al Najjar, seorang relawan medis yang tewas tertembak di Gaza, 1 Juni silam.
Direktur LK2PK Ardiansyah Bahar mengatakan bahwa kegiatan ini adalah upaya untuk mengenang duka kemanusiaan di dunia medis. "Razan adalah korban dari kebiadaban bagaimana Konvensi Jenewa yang melindungi petugas medis dilanggar," kata Ardiansyah dalam keterangan persnya kepada Republika.co.id, Senin (11/6).
Kegiatan Ahad (10/6) malam ini turut menghadirkan budayawan Nirwan Ahmad Arsuka, Ketua Voice of Palestina Mujtahid Hashem, dan ketua PPMI Mesir Pangeran Arsyad I, dan tokoh pemuda Muhammad Arief Rosyid. Turut juga aktivis, politisi, hingga tokoh-tokoh pemuda lainnya.
Salah satu penampil yang berasal dari Amerika Serikat, Texas, Mark menuturkan bahwa kematian Razan bukan hanya perihal medis, namun merupakan masalah bagi semua yang mencintai kemanusiaan. "Yang paling penting adalah kita memaafkan tapi tidak boleh melupakan," katanya.
Budayawan Nirwan Arsuka yang didaulat sebagai penutup acara, menuturkan hal yang sama. "Kita harus mengingatkan juga bahwa Israel juga adalah mantan korban kebiadaban tragedi kemanusiaan," katanya sesaat sebelum membacakan puisi "Satu" karya penyair mantra, Sutardji Calzoum Bachri.
Kegiatan ini juga dibarengi dengan pembagian paket lebaran kepada komunitas-komunitas yang berada di sekitaran Taman Suropati.