REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kehidupan sosial dan bisnis di Singapura pada Selasa (12/6), berjalan seperti hari normal lainnya, tanpa ada yang berunjuk rasa. Hari ini merupakan jadwal pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di Pulau Sentosa, Singapura.
"Kami di Singapura sudah diberi tahu akan ada pertemuan di tempat ini dan ini, kami diminta untuk menghindari jalan-jalan tertentu pada waktu-waktu tertentu, begitu saja," kata warga Singapura, Hannah.
Hannah mengatakan semua warga tetap beraktivitas seperti biasa. Jika ada yang berbeda, hanya mereka yang bekerja di perkantoran dan pertokoan dekat dengan tempat menginap Trump dan Kim. "Mereka mungkin terkendala masuk kerja karena jalanan ditutup, namun saya yakin para bos akan memahaminya," kata dia.
Senada dengan Hannah, sopir taksi Singapura juga mengatakan pertemuan Trump dan Kim tidak mengubah kebiasaan masyarakat pada hari itu. "Beberapa jalan ditutup saat-saat tertentu, biasa," kata dia.
Ia juga mengatakan tidak melihat sesuatu yang khusus di sekitar tempat pertemuan Trump dan Kim di Pulau Sentosa, melainkan hanya penjagaan yang diperketat. "Kendaraan tidak boleh melintas," kata dia.
Sementara itu, jalan di depan Istana juga nampak lengang, seperti hari kebanyakan. Nampak sejumlah polisi dengan senapan panjang berjaga-jaga hingga ke halaman luar istana. "Tapi ini penjagaan normal, hari-hari biasa juga begitu," katanya.