REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kodim 0611 Garut ikut memantau situasi Garut jelang pemilihan kepala daerah serentak tahun 2018 pada 27 Juni mendatang. Diharapkan perhelatan demokrasi itu tak menambah gangguan keamanan.
Komandan Kodim 0611 Garut 0611 Garut Letkol Inf Asyraf Azis menyebut situasi Garut saat ini dikategorikan rawan terjadi konflik. Sehingga menurutnya potensi gangguan keamanan berpeluang terjadi dari pihak yang bertarung dalam Pilkada.
"Coba saja sekarang dilihat di media sosial, banyak sekali pasangan calon masing-masing mengunggah foto yang menyudutkan pasangan calon lainnya sehingga tentunya oleh kami itu diantisipasi. Antisipasi yang kami lakukan lebih kepada dampaknya di masyarakat, jangan sampai apa yang diunggah tersebut kemudian berdampak di dunia nyata," katanya pada wartawan, Senin (11/6).
Potensi konflik jelang pilkada serentak 2018, kata dia ada dalam segala macam bentuk. Guna mengantisipasi risiko konflik, ia memonitoring penuh wilayah Kabupaten Garut.
"Jangan sampai muncul riak-riak yang malah kemudian bisa memicu konflik komunal dan lainnya. Kalau pun kemudian menemukan hal yang dianggap kecurangan dan lainnya, lebih baik diselesaikan secara aturan yang berlaku dan dilaporkan kepada pihak yang memang menangani hal tersebut," ujarnya.
Ia menekankan secara umum situasi keamanan di Garut masih kondusif. Belum terpantau adanya gangguan keamanan.
"Kami akan terus berusaha meminimalisasi permasalahan yang terjadi di masyarakat," ucapnya. Rizky suryarandika