Selasa 12 Jun 2018 12:59 WIB

Fatah dan Hamas Kecam Yahya Staquf Hadiri Undangan Israel

Kehadiran Yahya dinilai kejahatan terhadap bangsa Palestina.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Hamas-Fatah
Hamas-Fatah

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Gerakan Fatah menganggap partisipasi cendekiawan Muslim Indonesia Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) pada konferensi hubungan Yahudi-Amerika di Yerusalem sebagai kejahatan terhadap Yerusalem, Palestina, dan Muslim di dunia. Fatah berpendapat duduk bersama penjajah Israel sama dengan melawan rakyat Palestina.

Gus Yahya menjadi pembicara dalam acara American Jewish Committee (AJC) Global Forum di Yerusalem, Israel, Ahad (10/6), yang dibuka oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. "Partisipasi Yahya Staquf, sekretaris jenderal organisasi Muslim Indonesia Nahdlatul Ulama, pada konferensi ini di Yerusalem yang diduduki adalah pengkhianatan terhadap agama, al-Aqsha dan kebangkitan, rakyat Palestina, dan negara-negara Arab dan Islam," kata juru bicara Fatah Osama al-Qawasmi dalam sebuah pernyataan, dilaporkan Palestinow, Selasa (12/6).

Dia meminta Pemerintah Indonesia dan pejabat pro-Palestina Indonesia dan rakyat Indonesia untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang menjual diri mereka kepada 'setan' dan ingin menjadi instrumen di tangan Zionis dan Israel.

photo
Mantan Juru Bicara Presiden RI ke-3 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yahya Staquf, diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Kamis (31/5).


Senada dengan Fatah, gerakan Hamas juga mengecam langkah anggota Dewan Pertimbangan Presiden tersebut dalam kehadirannya di Israel. Hamas menegaskan, kunjungan itu dilakukan di tengah penolakan masyarakat dan tidak adanya hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel.

"Kami menghargai sikap bersejarah Indonesia yang mendukung hak-hak bangsa Palestina dan perjuangannya untuk kebebasan dan kemerdekaan," ujar Hamas dalam pernyataan resminya, Senin (11/6), dikutip Anadolu Agency.

Kunjungan, kata Hamas, merupakan bentuk dukungan besar dan pengakuan bagi rezim fasis. Hamas menilai kehadiran Gus Yahya akan memberikan pembenaran bagi Israel untuk melakukan kejahatan lebih lanjut terhadap rakyat dan tempat-tempat suci bangsa Palestina.