REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia akan membuka kembali Kedutaan Besar di Korea Utara (Korut). Hal itu adalah langkah awal untuk membangun kembali hubungan kedua negara yang sempat merenggang.
"Kami akan kembali membuka kedutaan besar di Korut," ujar Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, dilansir Strait Times, Selasa (12/6).
Sebelumnya, Malaysia memiliki hubungan diplomatik yang erat dengan Korut. Namun, pada 2017 hubungan kedua negara memburuk, setelah terjadinya insiden pembunuhan dari saudara seayah pemimpin Korut Kim Jong-Un, Kim Jong Nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Sejak saat itu, Malaysia memutuskan untuk menarik diplomat dan mempertimbangkan untuk menutup kedutaan besar mereka di Korut. Reuters juga pernah melaporkan bahwa tidak ada satupun staf diplomatik Malaysia yang berada di negara terisolasi tersebut.
Pernyataan untuk kembali membangun hubungan dengan Korut datang setelah dilakukannya pertemuan bersejarah antara Kim Jong-Un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Singapura. Mahathir mengatakan, sudah seharusnya Malaysia juga bersikap tidak skeptis dengan keinginan Korut berdamai.
"Kita harus melihat bahwa Korut mulai berpartisipasi dalam negosiasi internasional dan membuka diri dari sikap kaku yang dimiliki sebelumnya," ujar Mahathir.
Oleh karena itu, Mahathir menilai kini adalah saat yang tepat bagi Malaysia
kembali membuka hubungan diplomatik dengan Korut. Hal itu termasuk dalam
membangun berbagai kerja sama, seperti di sektor perdagangan.