MUI Imbau Khatib Idul Fitri Hindari Khutbah Politik Praktis

Red: Teguh Firmansyah

Selasa 12 Jun 2018 15:44 WIB

Ketua umum MUI, Ma'ruf Amin. Foto: Republika/Iman Firmansyah Ketua umum MUI, Ma'ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin mengimbau para khatib yang akan menyampaikan khutbah pada Shalat Idul Fitri 1439 H untuk menghindari politik praktis.

"Kami mengimbau para khatib Shalat Idul Fitri untuk menghindari isi khotbah yang bermuatan politik praktis yang bisa menimbulkan perpecahan pada Umat Islam. Jangan dijadikan ajang untuk kampanye," ujar Ma'ruf dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (12/6)

MUI mengimbau, para khatib untuk menyampaikan pesan peningkatan keimanan dan ketaqwaan, persaudaraan dan kedamaian kepada para jemaah. Selain itu, khatib diharapkan menyampaikan pesan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya terorisme, narkoba, minuman keras, perilaku seks menyimpang atau LGBT, dan segala bentuk perbuatan mungkar lainnya.

Selain itu, umat Islam juga diminta untuk memanjatkan doa bagi seluruh Muslim di dalam maupun luar negeri, khususnya di Palestina, Rohingya, Kashmir, dan Suriah, yang mengalami penderitaan dan tragedi kemanusiaan.

Dalam kesempatan itu, MUI juga mengajak seluruh Muslim di Tanah Air, untuk menjadikan Idul Fitri sebagai momentum menjaga kohesi sosial, menjaga perdamaian, memperkuat dan memperkokoh kembali ikatan dan hubungan antarsesama saudara seagama, sebangsa dan sesama manusia.

"Perbedaan aspirasi politik merupakan hal biasa yang harusnya dipandang sebagai rahmat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan bukan menjadi penyebab terjadinya saling marah, salah paham, mencerca, dan caci maki," kata dia.

Ma'ruf juga meminta, kepada pemerintah dan pihak kepolisian agar dapat menjadi keamanan dan kenyamanan umat Islam dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri, malam takbiran maupun pada saat pelaksanaan Shalat Idul Fitri di lapangan, masjid, surau atau tempat lainnya.

"Kami mengingatkan kepada masyarakat, khususnya saat menggunakan media sosial untuk tidak menyebarkan informasi yang berisi kebohongan, fitnah , aib, ujaran kebencian, dan sebagainya," ujar Kiai Ma'ruf.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh masyarakat Indonesia. Jokowi berharap momen Idul Fitri ini dapat makin mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

"Saya mengucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1439 H. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kefitrian kita semakin mempererat kesatuan dan persatuan dalam berbangsa serta berguna untuk membangun bangsa ini ke depan," ucap Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana, Senin (11/6).

Terpopuler