Selasa 12 Jun 2018 21:31 WIB

Kementan Terus Dorong Bulog Serap Gabah Petani

Saat ini masih banyak petani yang melakukan panen.

Red: EH Ismail
Kegiatan serap gabah (sergap) petani di Kalimantan Selatan.
Foto: Humas BKP Kementan.
Kegiatan serap gabah (sergap) petani di Kalimantan Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, HULU SUNGAI SELATAN – Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) terus mendorong Bulog agar melakukan penyerapan gabah petani melalui aksi serap gabah (Sergap). Saat ini, kegiatan Sergap diintensifkan pada daerah-daerah yang masih sangat potensial untuk dilakukan penyerapan gabah, tetapi capaian realisasinya masih rendah dari target yang sudah ditentukan.

“Sergap ini penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mengisi cadangan beras pemerintah (CBP),” kata Kepala  BKP Kementan Agung Hendriadi saat turun memimpin langsung kegiatan sergap di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Tapin, Kalimantan Selatan.

Menurut Agung, saat ini masih banyak petani yang melakukan panen. “Untuk itu, kami mendorong Bulog melakukan percepatan sergap,” ujar dia.

Kegiatan sergap yang dikunjungi Agung bersama tim satgas sergap, Kepala Dinas Pangan, BPTP, dan Bulog adalah dua lokasi penggilingan padi kecil di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan satu di Kabupaten Tapin. Di dua lokasi itu, petani langsung mengadakan transaksi dengan Divre Bulog setempat dengan harga pembelian oleh penggilingan Rp 4.600 per kilogram gabah kering panen (GKP) dan menjualnya dalam bentuk beras ke Divre Bulog dengan harga Rp 8.030 per kg.

“Saya mengapresiasi Divre Bulog. Mereka ini hebat. Walaupun harga Rp 4.600 per kilogram GKP, Divre Bulog tetap bisa beli beras Rp 8.030 per kilogram,” kata Agung.

Menurut dia, hal itu bisa dilakukan lantaran Bulog turun langsung ke petani atau gapoktan dan melakukan penyerapan gabah berkerja sama dengan penggilingan lokal.

Dia pun berharap, sergap yang dilakukan Sub Divre Bulog Barabai yang membawahi enam kabupaten, yaitu Barabai, Tapin, Kandangan, Balangan, Amuntai, dan Tabalong bisa diikuti Sub Divre Bulog lainnya, sehingga CBP lebih cepat terisi. 

Dari tiga penggilingan yang didatangi Agung, terjadi transaksi pembelian oleh Divre Bulog sebesar 350 ton per pekan. Ketiga penggilingan itu adalah dua penggiligan di HSS, yaitu perusahaan penggilingan padi "Dua Saputra" di Desa Mandala,  Kecamatan Telaga Langsat sebesar 150 ton per pekan dan penggilingan "Suka Bersama" di Desa Bamban Utara 100 ton per pekan. Kemudian, penggilingan Lembaga Usaha Pangan Masyararakat binaan BKP di Desa Bakarangan, Kecamatan Bakarangan, Kabupaten Tapin sebanyak 100 ton per pekan.

Agung melanjutkan, upaya mengisi CBP sangat penting agar CBP kokoh. Untuk itu, jajaran BKP Kementan bersama-sama Satgas Sergap, Dinas Pangan, BPTP, dan Bulog akan terus melakukan percepatan sergap.

Ketua Satgas Sergap Kalsel Dandim 1003 Kandangan Korem 101 Antasari Letkol Suhardi Aji  mengatakan, kegiatan Sergab sangat penting dilakukan agar CBP bisa terisi seperti yang diharapkan, sehingga ketahanan pangan nasional kuat.

Target sergap yang ditetapkan di Kalsel dari Januari sampai Agustus 2018 sebesar 22 ribu ton. Dari target tersebut, hingga 12 Juni baru mencapai 4.553 ton (25,82 persen). Sedangkan target harian 1.014 ton.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement