REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Jelang Lebaran 1439 H, Brebes memasuki panen raya bawang merah selama Juni hingga Agustus. Hasil produksi tersebut nantinya bisa memasok kebutuhan kota besar hingga luar Jawa, bahkan ekspor.
"Brebes sedang menyiapkan benih untuk dipasok ke Jawa Barat," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertaniaan (Kementan) Suwandi dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.
Ia mengatakan proses budi daya dan tata kelola bawang merah terus diperbaiki dan ditingkatkan. Hal itu termasuk melalui penggunaan benih dari umbi yang unggul dan pengenalan proses budi daya ramah lingkungan. Pada aspek hilir, Kementan mengembangkan industri pasta, pengenalan olahan kripik bawang merah, penggunaan teknologi penyimpanan dan sebagian hasil diekspor. "Kini sedang mempersiapkan ekspor ke Thailand pada bulan Juli-Agustus nanti," ucapnya.
Rencananya ekspor sebanyak 2.000 ton akan dilakukan PT HRD pada Juli-Agustus mendatang. Thailand sedang tidak panen menjadi peluang masuknya bawang merah Indonesia. Bahkan harga yang bagus saat ini diakui Benny mampu bersaing dengan bawang India.
Kasubdin Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Sodikin mengatakan, Brebes yang merupakan sentra bawang merah menanam 30 ribu hektare hingga 35 ribu hektare dengan produksi 300 ribu ton hingga 350 ribu ton. Panen raya rutin terjadi pada Juni-Agustus. Pada panen raya Juni diperkirakan mencapai seluas 3.324 hektare dan Juli nanti panen di lahan 4.607 hektare. "Panen raya Juni dengan produktivitas 10 ton per hektare menghasilkan 33 ribu ton dan Juli 46 ribu ton," kata dia.
Dengan begitu, pada Juni-Juli nanti rata-rata kabupaten di Jawa Tengah akan mampu memasok 1.295 ton, untuk melayani keseluruh wilayah Indonesia. "Sebagai contoh DKI Jakarta hanya membutuhkan 90 hingga 100 ton per hari," ujar dia.
Sentra bawang merah berada di Kecamatan Larangan, Wanasari, dan Brebes. Musim pertanaman kali ini diakuinya lebih bagus dibandingkan sebelumnya.
Selain di Brebes, daerah sentra bawang merah yakni Kabupaten Sumbawa dan Bima, NTB pun akan melakukan panen. Kepala Subbagian Data Komoditas, Pusat Data dan Sistem Informasi Kementan Akbar Yasin mengungkapkan total luas panen bawang merah di Kabupaten Sumbawa seluas 3.000 hektare dan Bima 5.000 hektare.
"Pada Juni ini luas panen di Sumbawa mencapai 2.000 hektare dan Bima 3.000 hektare," kata Akbar yang saat ini sedang meninjau pertanaman bawang merah di Sumbawa dan Bima. Produktivitas bawang merah di Sumbawa dan Bima mencapai 10 ton per hektare dan harga di petani berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu per kg.