REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Direktorat Reskrim Umum Polda Papua membongkar jaringan pemasok atau penyuplai amunisi ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Wamena dan Timika. "Terbongkarnya kelompok pemasok amunisi setelah polisi melakukan penyelidikan," kata Direskrimum Polda Papua Komisaris Besar Polisi Toni S di Jayapura, Rabu (13/6).
Toni mengatakan, awalnya Jumat (1/6), anggotanya menangkap EK di Tiom, ibu kota Kabupaten Lanny Jaya dan diamankan sebanyak 50 butir amunisi. Dari keterangan EK terungkap amunisi itu diperoleh dari RH yang berperan dalam proses jual beli amunisi. RH kemudian ditangkap di Wamena.
RH mengaku amunisi itu diperoleh dari WH dan setelah ditangkap di Wamena, polisi berhasil mengamankan 112 butir. "Ketiga tersangka diduga merupakan jaringan pemasok amunisi ke KKB yang ada di kawasan Kabupaten Lanny Jaya," kata Toni.
Dikatakan, setelah penangkapan di Tiom dan Wamena kemudian ditangkap tiga warga terkait kasus serupa yakni sebagai pemasok amunisi ke KKB yang beroperasi di kali kopi hingga Tembagapura. Tiga tersangka yang ditangkap, Sabtu (9/4) yakni P yang memiliki 100 butir yang disimpan dirumah ibu tirinya di Timika.
Dari hasil pemeriksaan terus berkembang dan menangkap YD beserta 57 butir amunisi yang dimilikinya serta TK. "Ketiganya merupakan pemasok amunisi bagi KKB di Tembagapura dan kini sedang didalami ditahan di Mapolres Mimika di Timika, kata Toni.
Ketika ditanya apakah peluru tersebut buatan PT Pindad, Toni mengaku belum dapat memastikan asal 300- an amunisi itu. "Anggota masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk membongkar mata rantai pemasok amunisi ke KKB," kata Toni.