Kamis 14 Jun 2018 00:17 WIB

Keberadaan Posko DVI Kapal Karam di Makassar Diperpanjang

Kapal penumpang mengangkut 43 orang karam di Pelabuhan Paotere, Makassar.

Kapal tenggelam (ilustrasi)
Foto: Antara/Jessica Wuysang
Kapal tenggelam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Keberadaan Posko DVI terdiri atas pos pemeriksaan antemortem dan postmortem untuk penanganan korban kapal nelayan tenggelam di perairan Makassar, Selat Gusung akan diperpanjang sampai menemukan delapan korban yang masih hilang tersebut. 13 penumpang dilaporkan tewas dalam kecelakaan kapal jenis Jolloro, pada Rabu (13/6).

"Posko masih tetap diperpanjang sampai seluruh korban yang masih hilang itu ditemukan tim penyelamat untuk diidentifikasi," kata Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Sulsel, Kombes Polisi dr Raden Harjuno saat memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Jalla Ammari TNI Angkatan Laut, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.

Ketua DVI Regional Timur Indonesia ini mengatakan, setelah mengetahui adanya kejadian kapal nelayan tenggelam, pihaknya langsung memerintahkanpejabat Subbid Dokpol untuk membuka Posko DVI dengam menurunkan tim ke Lokasi penanganan. Posko DVI ini, kata Kombes Raden Harjuno terdiri atas post pemeriksaan antemortem dan post mortem.

Penanganan dilakukan Biddokkes yakni pengumpulan data antemortem dari pihak keluarga serta pengumpulan data postmortem dari jenazah. Selanjutnya, dilakukan rekonsiliasi yaitu pencocokan data antemortem dan postmortem. Setelah semua jenazah teridentifikasi maka dilakukan rilis kepada wartawan di rumah sakit setempat

"Seluruh korban yang meninggal dunia yang berada di Rumah Sakit Jalla Ammari TNI Angakatan Laut dari hasil diindentifikasi serta pencocokan maka semua dinyatakan lengkap. Keluarga bisa membawa pulang korban untuk dimakamkan," kata Raden.

Korban meninggal dunia sebanyak 13 orang, terdiri atas 11 wanita dan dua pria telah teridentifikasi semua. Selanjutnya, jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikuburkan.

Kapal Jolloro tenggelam di perairan Paotere, Makassar, pada Rabu (13/6). Kapal nahas tersebut jenis longboat atau kapal penumpang digunakan sebagai transportasi antarpulau yang berisi 43 penumpang berangkat dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Baranglompo, Rabu pagi. Namun, di tengah perjalanan kapal oleng hingga terbalik ke laut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement