Kamis 14 Jun 2018 02:20 WIB

Sembilan Gempa Susulan Guncang Mentawai

Gempa tak memicu potensi tsunami.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Teguh Firmansyah
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah Kepulauan Mentawai kembali diguncang gempa bumi tektobik pada Rabu (13/6) pagi. Hasil analisis BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan 5,9 SR.

"Hasil analisis update BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan 5,8 SR. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,0 LS dan 98,76 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 km arah barat Kota Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat pada kedalaman 13 km," kata Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangannya tertulisnya, Rabu (13/6).

Sampai pukul 21.30 WIB berdasarkan hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan sebanyak 9 kali dengan rincian kekuatan sebagai berikut; pukul 06.46 WIB M=5.5; pukul 09.07 WIB M=5.6; pukul 09.34 WIB M=3.5; pukul 13.17 WIB M=3.4; pukul 13.59 WIB M=5.6; pukul 14.15 WIB M=4.1; pukul 15.30 WIB M=3.7; pukul 19.41 WIB M=4.2; pukul 21.23 WIB M=4.4.

Rahmat mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempavbumi ini termasuk dalam klasifikasi gempavbumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust. Ini merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra.

Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik.

"Dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Tua Pejat, Mentawai II SIG- BMKG (III-IV MMI ) dan Padang I SIG-BMKG (II MMI ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," terang Rahmat.

Ia pun mengimbau kepadamasyarakat l agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement