REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menjelang lebaran, masyarakat di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur dikejutkan gempa bumi betkekuatan 4,8 SR pada Rabu (13/6) malam. Gempa itu menyebabkan enam orang mengalami luka ringan dan sejumlah bangunan rusak.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa yang terjadi dirasakan kuat selama lima detik. Masyarakat pun berhamburan panik ke luar rumah dan bangunan.
Terlebih, gempa yang terjadi bersamaan dengan berlangsungnya sholat tarawih. Menurut Sutopo, guncangan gempa dirasakan naik turun disertai dengan bangunan yang rusak.
Dia menyebutkan bangunan yang rusak, yakni 25 unit rumah rusak berat, 52 unit rumah rusak ringan, dan dua unit masjid rusak berat. Selain itu, satu unit masjid rusak ringan, satu unit madrasah rusak berat, dan satu unit ponpes rusak ringan.
“Kerugian pun diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” kata dia dalam siaran persnya, Kamis (14/6).
Warga memeriksa bagunan Madrasah yang ambruk akibat gempa di Desa Bula'an, Sumenep, Jawa Timur, Kamis (14/6). (Antara Foto/Saiful Bahri)
Ia mengatakan guncangan keras paling terasa oleh masyarakat di Kecamatan Batu Putih. “Meliputi, Desa Bula'an, Desa Batu Putih Laok, Desa Bantelan, Desa Sergeng, dan di Kecamatan Dasuk di Desa Dasuk Timur," ujar Sutopo.
Sutopo menyebutkan BMKG melaporkan, episenter gempa berada di darat pada jarak sekitar 6 kilometer arah Timur Laut Sumenep, Jawa Timur dengan kedalaman 12 kilometer. Gempa bumi yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi intraplate dengan hiposenter dangkal akibat aktivitas patahan lokal.
“Gempa tidak berpotensi tsunami,” kata Sutopo.
Petugas Tagana dibantu anggota TNI membersihkan puing rumah yang ambruk akibat gempa yang melanda Desa Bula'an, Sumenep, Jawa Timur, Kamis (14/6). (Antara Foto/Saiful Bahri)
Sutopo menyatakan, BPBD Kabupaten Sumenep bersama aparat dari Kodim 0827 Sumenep, Polri, Basarnas, PMI, relawan, dan SKPD hingga saat ini masih melakukan pendataan dan penanganan darurat. Artinya, pendataan jumlah kerugian materiil akibat gempa masih dilakukan.
"Petugas juga bersama masyarakat membersihkan puing-puing bangunan yang roboh. Bantuan disalurkan kepada masyarakat yang menjadi korban gempa," kata Sutopo.
Warga membersihkan puing bangunan yang ambruk akibat gempa di Desa Bula'an, Sumenep, Jawa Timur, Kamis (14/6). (Antara Foto/Saiful Bahri)