REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengingatkan kepada masyarakat agar menjaga asupan makan, terutama kadar kolesterol saat Lebaran atau Hari Raya Idul Iftri 1439 H. Hal itu mengingat banyak hidangan bersantan pada hari raya.
"Penyakit pascalebaran kolesterol naik, berat badan naik. Saat puasa turun 2 kilogram sehabis Lebaran naik 5 kilo, tolong hati-hati," kata Nila dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (14/6).
Tidak hanya kolesterol, kasus penyakit yang meningkat sesudah Lebaran juga termasuk diabetes melitus, hipertensi, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak. "Anak-anak biasanya ISPA karena dibawa ke sana ke mari dan menjadi batuk pilek. Diare juga ada karena terlalu rakus untuk makan," kata Nila.
Menkes mengakui bahwa hidangan hari raya yang mengandung santan, kalori, dan gula tinggi banyak disajikan dan disantap oleh masyarakat setelah berpuasa selama satu bulan penuh. Nila mengingatkan agar masyarakat tetap berpedoman pada slogan "Isi Piringku" yang dikampanyekan pemerintah.
"Isi Piringku" pengganti "4 Sehat 5 Sempurna" itu menyarankan agar porsi makan dalam satu piring berisi 50 persen sayur dan buah, 25 persen karbohidrat, dan 25 persen sisanya lauk pauk.
Jika bisa, Menkes Nila menyarankan agar masyarakat menjalankan sunnah puasa Syawal untuk mengerem asupan makanan tinggi kolesterol dan kalori di hari raya. "Itu bagus juga puasa selama enam hari," kata Nila.