REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, menggelar parade bedug dalam rangka menyambut hari kemenangan Idul Fitri 1439 H. Ada 243 bedug dengan seribuan penabuh yang akan meramaikan malam takbiran. Parade bedug ini, terkonsentrasi di sepanjang Jl KK Singawinata sampai Situ Buleud.
Kasubag Keagamaan, Pendidikan dan Kebudayaan, Bagian Kesra Setda Purwakarta, Dindin Ibrahim Mulyana mengatakan, festival ratusan bedug ini merupakan kegiatan rutin yang kerap dilakukan pemkab pada malam takbiran. Kali ini, parade bedugnya statis di satu tempat. Tidak lagi dinamis alias pawai bedug.
"Nanti malam, kita serempak akan menabuh 243 bedug di satu lokasi," ujar Dindin, kepada Republika, Kamis (14/6).
Menurutnya, selain kegiatan rutin untuk menyambut hari raya Idul Fitri, parade bedug ini juga sebagai bagian dari imbauan supaya tak ada warga yang menggelar takbiran keliling kota. Jadi, dari pada berkeliling kota, lebih baik masyarakat turut serta dalam acara ini.
Dia menambahkan, para peserta yang akan ikut memeriahkan parade bedug 2018 ini merupakan perwakilan dari OPD, UPTD, kecamatan, desa dan kelurahan. Meski begitu, pihaknya tak menutup diri bila ada masyarakat yang ingin berpartisipasi.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, sebelumnya mengimbau masyarakat untuk tidak menggelar takbir keliling pada malam lebaran. Apalagi, takbir keliling dengan menggunakan kendaraan terbuka.
"Kami imbau, supaya tidak ada takbir keliling dengan menggunakan kendaraan. Seperti bak terbuka," ujar Tito, saat memantau arus mudik di Poskotis Cikopo, Purwakarta, Kamis (14/6).
Karena itu, pihaknya menginstruksikan seluruh jajarannya, untuk membagi konsentrasi pada malam takbiran sama arus mudik. Anggota yang disiagakan juga terpecah, ada yang mengamankan tempat ibadah, serta yang fokus pada pengamanan arus lalu lintas di sepanjang arus mudik.
Mulai Kamis sore, lanjut Tito, tugas para anggotanya akan di bagi-bagi. Ada yang tetap fokus pada pengamanan arus mudik. Ada yang harus mengamankan jalannya malam takbiran sekaligus penjagaan tempat ibadah.
"Kita harap, masyarakat tidak menggelar takbir keliling. Karena, resikonya cukup besar," ujarnya.