REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Unit Pelaksana Terminal Purabaya Hardjo mengungkapkan, pada hari kedua lebaran idul fitri 1439 H ini penumpang yang berangkat dari Terminal Purabaya Sidoarjo masih sangat tinggi. Bahkan, sejak pagi sampai pukul 10.00 WIB saja, penumpang yang berangkat dari Terminal Purabaya menembus angka 22 ribu.
"Memang dari mulai pagi tadi jumlah penumpang sangat luar biasa. Sampai jam 10 WIB, kurang lebih penumpang itu ada 22 ribu orang," kata Hardjo di Sidoarjo, Sabtu (16/6).
Hardjo mengungkapkan, kebanyakan penumpang yang berangkat dari Terminal Purabaya pada hari kedua lebaran ini adalah penumpang jarak pendek. Artinya, kebanyakan dari mereka adalah warga seitar Surabaya yang ingin bersilaturahim dengan saudara-saudaranya.
Hardjo mengungkapkan, pada lebaran-lebaran sebelumnya, penumpang itu tinggi pada hari H lebaran. Para penumpang biasanya memilih setelah shalat Idul Fitri langsung bergegas mengunjungi saudara-saudaranya. Namun, karena tahun ini lebaran jatuh pada Jumat, maka kemungkinan penumpang lebih memilih di hari kedua lebaran.
"Biasanya hari H, tapi kemarin berhubung bertepatan dengan Shalat Jumat makanya tertunda hari ini. Kalau tahun-tahun lalu begitu selesai Shalat Id, langsung menuju ke Terminal Purabaya. Tapi kemarin penumpangnya landai," ujar Hardjo.
Hardjo memprediksi, angka 22 ribu tersebut bukan merupakan jumlah final. Bahkan dia memprediksi jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Purabaya pada hari kedua lebaran ini bisa mencapai 55 ribu orang. "Ini mungkin bisa tembus sampai 55 ribu penumpang," kata Hardjo.
Hardjo mengungkapkan, tujuan yang paling banyak diminati penumpang adalah ke arah barat, seperti Tulungagung, Ponorogo, Jombang, Nganjuk, dan Madiun. Sayangnya, lanjut Hardjo, ada beberapa hambatan yang membuat sedikit armada yang masuk ke dalam Terminal Purabaya.
Hambatan yang dimaksud adalah karena ada beberapa driver yang juga ikut berlebaran, sehingga mereka libur dan armada tidak jalan. Kemudian, hambatan kedua, khususnya yang ke arah barat, karena ada kemacetan di Simpang Mengreng, Kediri.
Maka dari itu, pihaknya berkoordinasi dengan Damri untuk bisa menerjunkan bus tambahan untuk mengangkut penumpang, gar tidak terjadi penumpukan. Hardjo juga menyatakan, pihaknya telah mengerahkan bus-bus pariwisata sebagai tambahan untuk mengangkut penumpang.
"Kalau yang pariwisata untuk mengangkut penumpang jarak pendek seperti ke Ponorogo. Untuk bius Damri mulai pagi tadi kurang lebih 20 armada kita terjunkan, terus yang pariwisata yang tujuan jarak pendek itu ada tiga," ujar Hardjo.