REPUBLIKA.CO.ID BERN -- Perayaan Idul Fitri di Swiss berlangsung di Wisma Duta Indonesia di Gumligen, Bern. Dengan ramah dan penuh kekeluargaan Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman D Hadad beserta istri Sarah Bey Hadad bersalam-salaman dengan lebih dari 200 masyarakat Indonesia.
Acara yang dimulai pada pukul 09.00 waktu setempat itu diawali dengan Shalat Idul Fitri berjamaah yang dipimpin Ustaz Risyan Nurhakim yang datang dari Maroko. Muliaman bertindak selaku khatib Shalat Ied.
Muliaman berceramah tentang arti penting berbuat baik kepada orang tua, keluarga, dan sesama manusia. Mantan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini mengimbau kepada jamaah untuk melaksanakan perintah dan menjauhkan diri dari larangan Allah SWT.
Suasana Shalat Ied di Kedubes Indonesia untuk Swiss di Bern, Jumat (15/6). Dubes Indonesia untuk Swiss Muliaman D Hadad bertindak sebagai khatib Shalat Ied.
"Semangat Idul Fitri kita jadikan pondasi untuk membangun silaturahim, membangun kerukunan agar Indonesia menjadi negara yang makmur dan selalu dirahmati Allah SWT," kata Muliaman seperti dalam siaran pers yang diterima Republika,co.id.
Makna Idul Fitri, kata Muliaman, salah satunya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Momentum Idul Fitri hendaknya dijadikan awal untuk mengisi kehidupan dengan hal-hal yang baik dan positif.
Selain itu, sambung Muliaman, Idul Fitri juga merupakan kesempatan bagi sesama umat untuk saling maaf memaafkan. Sebagai sesama keluarga besar masyarakat Indonesia hendaknya saling menjaga kerukunan baik sesama Muslim, maupun dengan mereka yang berbeda kepercayaan.
Ceramah Idul Fitri ditutup dengan doa bersama dan makan siang. Muliaman pun mengucapkan selamat Idul Fitri kepada segenap bangsa Indonesia.
Suasana Shalat Idul Fitri di Kedubes Indonesia untuk Swiss, Jumat (15/6). Dibes Indonesia untuk Swiss Muliaman D Hadad bertindak sebagai khatib Shalat Ied.
Umat muslim di Swiss merayakan Hari Raya Idul Fitri setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan selama 30 hari. Puasa di Swiss tahun ini berlangsung selama 18 jam, yang dimulai sejak pukul 03.20 hingga 21.20.
Selama Ramadhan ini, warga Indonesia di Swiss \melaksanakan berbagai kegiatan yang dapat menambah makna ibadah di KBRI Swiss seperti pengajian, buka puasa bersama, ceramah, dan diskusi keagamaan. Ustaz Risyan Nurhakim, yang saat ini sedang menimba ilmu di Maroko, menjadi pemateri.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Indonesische Islamischer Kultur Verein/Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia (IIKV), bekerja sama dengan KBRI Bern. IIKV merupakan salah satu dari tiga kelompok pengajian masyarakat Indonesia di Swiss, yang rutin mengadakan pengajian bulanan di kota Bern, Swiss.