REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Seorang anggota TNI ditembak kelompok sipil bersenjata (KSB), Sabtu (16/6), saat berpatroli di Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Supit saat dikonfirmasi Antara membenarkan terjadinya insiden penembakan itu.
"Memang benar ada anggota yang tertembak saat berpatroli yang diduga dilakukan KSB kelompok Talenggen dan terkena di bagian tangan," kata Mayjen TNI Supit.
Dikatakan, saat ini korban yang merupakan anggota Yonif 753 Nabire sudah dievakuasi dan dirawat di RS Mulia beserta rekan-rekannya yang terkena serpihan peluru. Belum ada informasi tentang rencana evakuasi korban ke Jayapura, kata Mayjen TNI Supit.
Ia tidak menyebutkan secara pasti jumlah anggota TNI yang menjadi korban akibat serangan itu. "Sempat terjadi kontak senjata, tetapi anggota kesulitan karena saat itu di dalam kendaraan," kata Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Supit.
Sebelumnya, Direktorat Reskrim Umum Polda Papua membongkar jaringan pemasok atau penyuplai amunisi ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Wamena dan Timika. "Terbongkarnya kelompok pemasok amunisi setelah polisi melakukan penyelidikan," kata Direskrimum Polda Papua Komisaris Besar Polisi Toni S di Jayapura, Rabu (13/6).
Toni mengatakan, awalnya Jumat (1/6), anggotanya menangkap EK di Tiom, ibu kota Kabupaten Lanny Jaya dan diamankan sebanyak 50 butir amunisi. Dari keterangan EK terungkap amunisi itu diperoleh dari RH yang berperan dalam proses jual beli amunisi. RH kemudian ditangkap di Wamena.
RH mengaku amunisi itu diperoleh dari WH dan setelah ditangkap di Wamena, polisi berhasil mengamankan 112 butir. "Ketiga tersangka diduga merupakan jaringan pemasok amunisi ke KKB yang ada di kawasan Kabupaten Lanny Jaya," kata Toni.