REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya, berupaya semaksimal mungkin melakukan pencarian terhadap Galang Ardiansyah (8). Galang adalah anak yang hilang saat takbir keliling di masjid dekat rumahnya di kawasan Bendul Merisi Gang 1 Utara 14-A pada Kamis (14/6) lalu. Salah satunya menggunakan jasa paranormal.
"Sampai saat ini belum ada perkembangan. Anak itu belum ditemukan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Lingkungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya, Edi Christijanto di Surabaya, Ahad (17/6).
Menurut dia, pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin dan dengan berbagai cara untuk menemukan anak tersebut. Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga memperluas pencarian melalui komunikasi dengan seluruh kepala Bakesbanglinmas kabupaten/kota se- Jawa timur. "Bahkan kami juga lewat jasa paranormal dengan harapan diketahui tanda-tanda keberadaan anak itu," ujarnya.
Terkait kemungkinan anak tersebut ikut keluarga yang lain, Edi mengatakan pihaknya sudah mencari semua keluarga terdekatnya. "Ikut saudara tidak karena semua keluarga sudah didatangi," katanya.
Mengenai indikasi pencurian anak, Edi mengatakan pihaknya tidak punya kapasitas menjelaskan karena itu semua kewenangan pihak kepolisian. "Kalau pencurian anak masih didalami Polrestabes," ujarnya.
Sementara itu, lanjut dia, pihaknya tetap menerima informasi seputar anak hilang di Warungku Jalan Bendul Merisi Utara VIII RT 4/RW 11, Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Posko tersebut terdiri dari BPB Linmas, Kecamatan Wonocolo, Polsek Wonocolo dan organisasi perangkat daerah (OPD) pemerintah Kota Surabaya. Adapun fungsi posko tersebut, lanjut dia, sebagai kendali komando dan informasi yang masuk di lokasi kejadian. "Kami terus berupaya melakukan pencarian anak tersebut," ujarnya.