REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Aktivitas arus balik Lebaran Idul Fitri di Bandara Sultan Babullah Ternate, Maluku Utara, ke berbagai daerah tujuan di Indonesia hingga H+2 terlihat normal. "Memang, aktivitas di bandara masih terlihat normal dan ruang tunggu Bandara Sultan Babullah Ternate belum dipenuhi penumpang," kata Kepala Unit Pelaksana Penyelenggara Bandar Udara (UPBBU), Usdek Luthermand di Ternate, Ahad (17/6).
Selain itu, di berbagai loket milik maskapai di Bandara Sultan Babullah belum menunjukkan antrean para calon pemudik arus balik yang akan kembali ke daerah asal. Dia memperkirakan pengguna transportasi penerbangan dari dan ke Ternate selama arus balik Lebaran tahun ini diprediksi melonjak pada H+5 dan H+6 mendatang.
"Aktivitas pengguna transportasi udara di Ternate pada saat itu akan mengalami peningkatan signifikan, bahkan mencapai di atas 50 persen karena aktivitas perkantoran mulai normal," ujarnya.
Dibandingkan dengan aktivitas pengguna transportasi tahun lalu, Usedk mengatakan, untuk 2018 ini jumlah pemudik dari dan ke Ternate mengalami peningkatan hingga di atas 30 persen. Selain itu, angkutan transportasi udara dari tahun ke tahun terus meningkat, menyusul tingginya frekuensi penerbangan tersebut yang diikuti dengan kenaikan jumlah penumpang yang datang dan berangkat ke Ternate.
Sementara itu, di tempat terpisah, salah seorang pengelola biro perjalanan umum di Ternate, Jainul, ketika dihubungi mengatakan untuk tiket pesawat terbang yang masih ada dari Ternate pada H+2 hingga H+5 masih terjual. Namun harga tiket terutama untuk kelas bisnis naik dibandingkan dengan harga saat ini. Untuk tiket Ternate - Jakarta, misalnya, harga tiket Garuda Indonesia yang semula Rp 1,5 juta naik menjadi Rp 2,2 juta.
Begitu pula untuk tiket pesawat Sriwijaya Air rute Ternate - Jakarta yang semula Rp 1,5 juta pada H+2 itu, naik menjadi Rp 2,1 juta. Sedangkan rute Ternate-Makassar naik dari Rp 840 ribu menjadi Rp 1,2 juta.