REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Kepala Unit Pelaksana Terminal Purabaya Hardjo memperkirakan, puncak arus balik Lebaran Idul Fitri 1439 H, dari Terminal Purabaya terjadi dua hari. Yakni pada H+4 dan H+5, atau tepatnya pada 19 dan 20 Juni 2018. Itu tak lain karena pada 21 Juni, sudah masuk hari kerja.
"Arus balik kita memprediksi itu puncaknya menyesuaikan dengan hari masuk kantor yaitu hari Kamis. Berarti kita memprediksi hari Selasa dan Rabu itu puncak arus balik," kata Hardjo di Sidoarjo, Ahad (17/6).
Hardjo memaparkan, berkaca dari pengalaman arus balik di tahun-tahun sebelumnya, ada dua versi kebiasaan pemudik dalam memilih hari kembali ke kota tempat mereka bekerja. Versi pertama, mereka yang memilih tanggal keberangkatan pada dua hari sebelum jadwal masuk kerja.
"Jadi ada versi mereka yang memilih dua hari sebelum masuk kantor agar bisa istirahat dulu sehari sebelum masuk kerja. Tapi ada versi kedua yang memilih harinya itu mepet-mepet ke hari masuk kerja. Biasanya memilih sehari sebelum masuk kantor," ujar Hardjo.
Hardjo juga memprediksi adanya peningkatan jumlah pemudik yang menjalankan arus balik dari Terminal Purabaya. Itu tak lain karena pada pelaksanaan arus mudik pun, terjadi penongkatan dibanding tahun sebelumnya. "Jadi memang untuk hari raya tahun ini trendnya penumpang naik dibanding 2017. Saat arus mudik saja kurang lebih 12 persen peningkatannya dibanding tahun sebelumnya. Itu terhitung dari mulai H-8 sampai dengan H-1 lebaran," kata Hardjo.