REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mantan politikus PPP Abraham Lunggana atau biasa dikenal dengan panggilan Haji Lulung, mengatakan alasan kepindahan dirinya ke PAN lantaran PPP telah meninggalkan umat.
Haji Lulung memberi memberi sinyal bahwa dirinya akan segera berlabuh ke PAN, usai dipecat dari PPP kubu Djan Faridz. "Insya Allah, lihat baju saya udah biru kan?," kata Haji Lulung saat ditemui di Masjid At-Tin, Ahad (17/6).
Lulung menyebut kepindahannya karena PPP dirasakannya sudah meninggalkan umat. Ia mengaku dipecat karena tidak mendukung mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat pilkada.
"Kalau baca anggaran dasar, saya salah enggak? Enggak salah. Makanya saya nggak nuntut, saya hijrah," ujarnya.
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan juga mengisyaratkan menerima Haji Lulung di partainya. “Tunggu tanggal mainnya,” kata Zulkifli, di sela-sela di acara pelepasan rombongan pemudik Ikatan Warga Sangiangbaka (IWS), Ahad (17/6).
Di acara itu Zulkifli juga sempat menggoda Haji Lulung terkait kepindahan dirinya ke partai berlambang matahari tersebut. "Haji Lulung lebih dekat Gerindra apa PAN? LIhat aja bajunya," goda Zulkifli sambil menunjuk Haji Lulung yang mengenakan baju berwarna biru, Ahad (17/6).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga ikut mengomentari terkait hijrahnya Haji Lulung ke PAN. Ia menganggap itu adalah hak setiap orang dalam menentukan partai politik.
"Saya bilang sama saja nanti kalau kita berkoalisi sama saja dengan PKS-PAN," ucap Fadli.
Politikus PPP Arwani Thomafi mengatakan silakan saja kalau Haji Lulung hendak pindah ke PAN. PPP tidak akan gondeli (mencegah) kalau Lulung hendak pindah partai.
Terkait pernyataan Lulung yang beralasan pindah partai karena PPP sudah meninggalkan umat, politikus senior PPP ini mengatakan silakan saja kalau Lulung merasa seperti itu. "Ya silakan saja pindah ke partai yang dianggapnya tidak meninggalkan umat," ungkap Arwani.
Sampai saat ini, Arwani mengaku belum tahu kebenaran pindahnya Lulung ke PAN. Namun ia akan segera mengecek soal kepindahan ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika