Senin 18 Jun 2018 10:48 WIB

Kritik AHY ke Jokowi, Demokrat Beri Sinyal tak Berkoalisi

Politikus Golkar menilai AHY belum pantas mengkritik Jokowi.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) berjabat tangan dengan Politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kanan) dan isteri Anissa Pohan (kanan) di acara Silahturahmi Idul Fitri 1 Syawal 1439 H di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/6).
Foto: Antara//Widodo S Jusuf
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) berjabat tangan dengan Politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kanan) dan isteri Anissa Pohan (kanan) di acara Silahturahmi Idul Fitri 1 Syawal 1439 H di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kritik pedas yang disampaikan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Jokowi menjadi sorotan politik. Lalu apa yang bisa ditangkap dari kritik AHY ke Jokowi jelang pilpres 2019.

Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC), Dosen FISIP Universitas Al Azhar Indonesia, Zaenal A Budiyono menilai kritikan pedas AHY tersebut Partai Demokrat sepertinya ingin mengirim pesan kepada Jokowi.

"Pesan yang ingin disampaikan untuk tidak terlalu berharap agar Partai Demokrat masuk koalisi Jokowi," ujar Zaenal dalam keterangan kepada wartawan, Senin (18/6).

Sebelumnya SBY juga menunjukkan perilaku politik yang bisa dimaknai mulai bergersernya Partai Demokrat dari pusaran Jokowi. Pidato-pidato Jokowi yang kerap menyalahkan masa lalu sepertinya turut mempengaruhi perubahan sikap Partai Demokrat ini.