Senin 18 Jun 2018 12:26 WIB

Urbanisasi Pascalebaran Diprediksi Berkurang

Masyarakat di desa yang sudah bekerja diimbau tak tergiur pindah ke kota.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Muhammad Hafil
Petugas Dinas Catatan Sipil Kota Denpasar mendata identitas penumpang bus yang baru tiba saat inspeksi penduduk pendatang pada arus balik H+4 Lebaran di Terminal Ubung, Denpasar, Selasa (21/7). Pemeriksaan oleh petugas gabungan dari berbagai unsur itu dila
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Petugas Dinas Catatan Sipil Kota Denpasar mendata identitas penumpang bus yang baru tiba saat inspeksi penduduk pendatang pada arus balik H+4 Lebaran di Terminal Ubung, Denpasar, Selasa (21/7). Pemeriksaan oleh petugas gabungan dari berbagai unsur itu dila

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo memprediksi jumlah warga desa yang datang ke kota pada momentum arus balik tahun ini semakin berkurang. Sebab menurut dia, saat ini di desa-desa sudah banyak lapangan kerja yang tercipta sehingga masyarakat pun cenderung memilih bekerja di desa.

"Kalau laporan yang saya dapat setiap tahun yang ke Jakarta itu berkurang. Karena masyarakat desa pada dasarnya lebih senang kalau kumpul dengan keluarga meski dengan pendapatan lebih kecil. Jadi banyak pembantu yang gak balik lagi," kata Eko, Senin (18/6).

Eko menjelaskan, saat ini sudah banyak lapangan kerja yang tercipta di desa-desa misalnya melalui program padat karya ataupun Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades). Sehingga, selain mengurangi angka kemiskinan di desa, hal itu juga diyakini akan mengurangi urbanisasi.

"Misalnya di kawasan Pandeglang aja itu dengan prukades bisa memberdayakan kurang lebih 200 ribu orang, belum yang lain di 200 kabupaten lainnya. Saya belum ada angka pasti namun pastinya mengurangi urbanisasi," kata Eko.

Karenanya, Eko mengimbau bagi masyarakat desa yang telah memiliki pekerjaan di desa jangan pernah tergiur untuk pindah ke kota. Karena belum tentu setelah beralih ke kota hidupnya akan lebih baik.

"Bekerja di kota itu misal gajinya memang lebih besar daripada di desa. Tapi perlu dicatat, kan perlu bayar kontrakan belum biaya hidup iya kan?," jelas Eko.

Sementara itu, Eko mengaku, akan terus fokus menekan angka kemiskinan di pedesaan. Dalam tiga tahun ini, dia menyebut, angka kemiskinan di desa turun dari 27 juta menjadi 17 juta jiwa. Sehingga, dia optimistis jika pemerintah konsisten membangun desa, maka dalam waktu enam tahun ke depan tidak akan ada lagi kemiskinan di desa.

"Ya mudah-mudahan juga nantinya desa bisa memberikan lapangan pekerjaan bukan hanya mengurangi angka pengangguran di desa. Tapi yang di kota bisa balik ke desa, sehingga bisa mengurangi angka pengangguran di kota," ungkap Eko.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement