Senin 18 Jun 2018 18:05 WIB

Volume Kendaraan Meningkat, Objek Wisata Padat Merayap

Rekayasa lalu lintas dilakukan untuk mengurangi kemacetan.

Rep: Mursalin Yasland/Riga Nurul Iman/ Red: Friska Yolanda
Taman Bawah Laut Pahawang. Pulau Pahawang merupakan satu dari beberapa pulau kecil di Teluk Lampung.
Foto: Republika/Prayogi
Taman Bawah Laut Pahawang. Pulau Pahawang merupakan satu dari beberapa pulau kecil di Teluk Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kemacetan panjang terjadi di Jalan RE Martadinata menuju kawasan destinasi wisata pantai Teluk Lampung, Provini Lampung. Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Murbani Budi Pitono mengatakan, tak sebandingnya jumlah kendaraan yang melintas dengan kapasitas jalan menjadi salah satu penyebabnya.

Usai Lebaran, pengunjung menghabiskan waktu liburan dengan berkunjung ke sejumlah objek wisata. Salah satunya, Teluk Lampung. Membeludaknya wisatawan lokal menyebabkan kemacetan di satu-satunya jalur menuju objek wisata tersebut.

"Volume kendaraan meningkat tak sebanding dengan jalannya," kata Murbani, Senin (18/6).

Untuk mengatasi kemacetan panjang pasca-Lebaran, ia mengatakan petugas membuat rekayasa lalu lintas di jalur menuju kawasan wisata tersebut. Rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan di titik-titik rawan kemacetan di Jalan RE Martadinata.

Kemacetan lalu lintas juga terjadi di jalur utara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kondisi ini karena adanya pertemuan antara arus balik pemudik dengan arus wisatawan yang ingin berlibur ke objek wisata Sukabumi.

"Pada hari ini ada peningkatan kepadatan arus lalu lintas khususnya dari Sukabumi Kota menuju Bogor dan Jakarta," kata Wakapolres Sukabumi Kompol Mujianto, Senin (18/6) sore.

Mujianto menuturkan volume kendaraan yang melintas di jalur utara Sukabumi ini meningkat 30 persen dibandingkan hari sebelumnya. Diperkirakan, kepadatan arus kendaraan ini akan berlangsung hingga Ahad (24/6) mendatang. Di mana, pemudik mencari momen yang tepat untuk kembali ke tempat kerja.

Untuk mengurai kepadatan kendaraan, polisi menempatkan personel di sepanjang jalur Jalan Raya Sukabumi. Terutama, di titik perlintasan kereta dan persimpangan jalan. Jumlah personel di jalur utara sebanyak 250 orang termasuk instansi terkait dan TNI.

Hingga Senin sore kepadatan arus lalu lintas masih terjadi di jalur utara Sukabumi. Di antaranya, mulai dari Cibadak, Parungkuda, Cicurug hingga perbatasan dengan Bogor.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement