Selasa 19 Jun 2018 00:45 WIB

Inggris Disebut Terlibat Kekerasan Terhadap Warga Palestina

Lebih dari 50 anggota parlemen minta Inggris tangguhkan ekspor senjata ke Israel

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bilal Ramadhan
Warga Palestina menggelar demonstrasi anti-AS sambil membawa rekan mereka yang terluka terkena tembakan militer Israel, Jumat (22/12).
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Warga Palestina menggelar demonstrasi anti-AS sambil membawa rekan mereka yang terluka terkena tembakan militer Israel, Jumat (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Badan amal War on Want yang berbasis di Inggris mengatakan Pemerintah Inggris telah terlibat dalam kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap demonstran Palestina di perbatasan Gaza. Hal ini terjadi karena Inggris terus melakukan penjualan senjata ke Israel.

War on Want meminta pemerintah Inggris untuk menghentikan dukungan materialnya terhadap kejahatan perang yang terjadi di luar negeri. "Lebih dari 50 anggota parlemen telah menyerukan Inggris untuk menangguhkan ekspor senjata ke Israel, mewakili pandangan lebih dari 5.000 orang yang telah meminta mereka untuk melakukannya," ujar pejabat senior War on Want Ryvka Barnard kepada The Independent, Senin (18/6).

"Entah itu senjata Inggris yang digunakan oleh Arab Saudi di Yaman, atau yang digunakan oleh Israel dalam kejahatan perang terhadap Palestina, pemerintah Inggris sangat terlibat dalam beberapa kekerasan negara yang paling dahsyat di zaman kita," tambah dia.

"Inggris harus menerapkan pedoman ekspornya sendiri, dan menghentikan dukungan materialnya untuk kejahatan perang di luar negeri," tegasnya.