REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Personel Polres Simalungun dikerahkan untuk mencari korban KM Sinar Bangun yang mengangkut sekitar 80 penumpang. KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada Senin (18/6) sore.
Kasubbid Penmas Polda Sumatera Utara AKBP MP Nainggolan mengatakan, pencarian penumpang tersebut, karena kejadian itu, berada di wilayah hukum Polres Simalungun. Sehubungan dengan itu, menurut dia, pencarian fokus dilakukan di perairan Danau Toba Desa Tigaras, Kabupaten Simalungun.
"Hingga Senin malam ini, tim Basarnas, petugas Polres Simalungun, personel markas Unit Danau Toba, dan regu penyelam masih melakukan pencarian di lapangan," kata mantan Kapolres Nias Selatan itu di Medan, Senin (18/6) malam.
Tim Basarnas dan regu penyelam telah diberangkatkan ke lokasi tenggelamnya KM Sinar Bangun, di perairan Danau Toba, Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, untuk mengevakuasi penumpang yang dilaporkan hilang.
Tim Basarnas tersebut, diterjunkan untuk melakukan pencariaan penumpang kapal kayu yang mengalami musibah itu. Penumpang tersebut dilaporkan masih banyak yang belum ditemukan. Jumlah penumpang yang berada di dalam kapal kayu itu, diperkirakan hampir mencapai 80 orang.
Kecelakaan yang dialami KM Sinar Bangun, Senin (18/6) sekira pukul 17.30 WIB, sedang dalam perjalanan dari Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.
Bahkan, hingga kini belum diketahui mengenai keadaan penumpang, karena tim Basarnas masih terus berkoordinasi dengan personil Markas Danau Toba. Penyebab terbaliknya KM Sinar Bangun, belum diketahui.
Kasat Polair Samosir sedang menuju tempat kejadian perkara (TKP) dan sudah berkoordinasi dengan Tim Basarnas. Tim Basarnas dan personel Unit Markas Danau Toba, dan regu penyelam berangkat dari Pelabuhan Ajibata menuju Desa Tigaras.