Selasa 19 Jun 2018 06:35 WIB

Sandiaga Sambangi 24 Tokoh Nasional Selama Lebaran

Sandiaga melaporkan hasil pertemuan itu kepada Prabowo Subianto.

Rep: Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) berjabat tangan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kedua kanan) dan isteri Nur Asia (kanan) di acara Silahturahmi Idul Fitri 1 Syawal 1439 H di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/6).
Foto: Antara//Widodo S Jusuf
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) berjabat tangan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kedua kanan) dan isteri Nur Asia (kanan) di acara Silahturahmi Idul Fitri 1 Syawal 1439 H di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen Lebaran Idul Fitri tak hanya menjadi ajang silaturahim bagi sanak saudara, namun juga safari politik bagi para tokoh dalam negeri. Ketua Tim Pemenangan Pilpres 2019 dari Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan telah mengunjungi 24 tokoh nasional selama Idul Fitri 1439 H.

"Tadi saya melaporkan ada kunjungan ke 24 tokoh nasional selama tiga hari setelah Ramadhan," kata Sandiaga di Cipinang, Jakarta Timur, Senin (18/6).

Menurut pria yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu, safari politik yang dilakukan bertujuan menjaring aspirasi dan silaturahim dengan para tokoh. Ia juga melaporkan hasil pertemuan itu kepada Ketua Umum Prabowo Subianto.

"Bagaimana masukan aspirasi dan interaksi dengan para tokoh. Saya sampaikan Jakarta, Indonesia sangat kondusif, pembicaraannya sangat cair dalam satu konstelasi untuk membangun bangsa lebih baik lagi ke depan," kata Sandiaga.

Sandiaga juga menawarkan pertemuan selanjutnya kepada Prabowo. Namun, menurut dia, acara itu perlu direncanakan dengan matang agar para tokoh dapat saling bertemu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement