Selasa 19 Jun 2018 14:16 WIB

Sebagian Besar Wisatawan Serbu Kawasan Pantai Gunung Kidul

Sebanyak 80 persen wisatawan yang ke Gunung Kidul mengunjungi pantai.

Red: Nur Aini
Wisatawan berjalan untuk mandi di laut saat berwisata di Pantai Baron, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Foto: Antara
Wisatawan berjalan untuk mandi di laut saat berwisata di Pantai Baron, Gunung Kidul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Sebanyak 181.016 wisatawan mengunjungi objek wisata beretribusi di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama libur Lebaran 2018 dari Sabtu (16/6) hingga Senin (18/6). Sebagian besar wisatawan tersebut mengunjungi kawasan pantai.

"Selama tiga hari, kami mencatat 181.016 wisatawan yang mengunjungi Gunung Kidul. Untuk hari ini belum masuk, namun kami perkirakan sekitar 50-an ribu pengunjuung," kata Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Selasa (19/6).

Ia mengatakan dari 18.016 pengunjung, sebanyak 80 persennya mengunjungi pantai. Dispar optimistis target sebanyak 300 ribu wisatawan dapat tercapai saat libur Lebaran pada tahun ini. Jika tercapai maka pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp 2,6 miliar.

Dia menjelaskan puncak kunjungan wisata diperkirakan sudah terjadi yakni pada Senin (18/6). Kunjungan ke kawasan pantai sekitar 71 ribu orang selama sehari. Pengunjung objek wisata Gunung Kidul masih didominasi dari Jawa Tengah seperti Solo, Karanganyar, Kebumen, dan Brebes. Sebagian besar mengunjungi kawasan pantai. "Kemarin puncaknya, karena terakhir sebelum pulang ke Ibu Kota," katanya.

Hary mengatakan kawasan destinasi lain seperti Kalisuci di Kecamatan Semanu, meski libur panjang tidak terpengaruh. Sebab, pengunjung setiap harinya dibatasi oleh pengelola. "Untuk Kalisuci sepertinya dibatasi setiap hari 250 pengunjung," katanya.

Dinas Pariwisata juga telah melakukan sejumlah upaya terhadap destinasi wisata yang ada. Hal itu mulai dari penambahan personel penjaga tempat pemungutan retribusi hingga petugas kebersihan.  "Kami mengimbau para pedagang yang ada di kawasan wisata untuk tidak memanfaatkan situasi dengan mematok harga tinggi kepada pembeli," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement