Selasa 19 Jun 2018 14:41 WIB

Cerita Ayah Altantuya yang Mencari Keadilan Selama 12 Tahun

Setev optimistis kasus pembunuhan Altantuya bisa diungkap dalam pemerintahan Mahathir

Ayah Altantuya Shaaribuu, Setev Shaaribuu yang mencari keadilan dalam kasus pembunuhan putrinya selama 12 tahun tak terungkap.
Foto: The Star
Ayah Altantuya Shaaribuu, Setev Shaaribuu yang mencari keadilan dalam kasus pembunuhan putrinya selama 12 tahun tak terungkap.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Setelah 12 tahun ketekunan, Dr Setev Shaariibuu mengatakan ia berharap untuk mencari keadilan atas penutupan kasus kematian putrinya Altantuya Shaariibuu, seorang model asal Mongolia yang dibunuh pada 2006 lalu. Setev mengatakan hidupnya telah hancur dalam 12 tahun terakhir.

"Saya telah banyak menderita selama 12 tahun terakhir. Hidup saya telah hancur seolah-olah itu baru saja dihancurkan oleh tsunami," katanya melalui seorang penerjemah pada konferensi pers, seperti dikutip The Star, Selasa (19/6).

(Baca: Ayah Altantuya Temui Mahathir Besok, Ada Apa?)

Ia mengatakan bahwa dia tidak menerima keadilan dalam penanganan kasus Altantuya sebelumnya. Ia juga mengatakan bahwa pemerintah Malaysia sebelumnya melakukan segalanya untuk mencegah kebenaran muncul.

Ketika ditanya tentang pertemuannya dengan PM Malaysia, Mahathir Mohammad, Rabu (20/6), dia mengatakan bahwa dia mengetahui Mahathir memperhatikan kasus ini. Ia sendiri tidak menyangka Mahathir akan menerima kedatangannya.

"Saya tidak pernah berpikir kesempatan ini akan datang bahwa Perdana Menteri akan menerima saya," kata Dr Setev.

photo
Ayah Altantuya Shaaribuu, Setev Shaaribuu. Altantuya menjadi korban pembunuhan pada 2006 lalu.

 

Ia menambahkan bahwa dia tertarik untuk mengetahui siapa yang memerintahkan pembunuhan putrinya. "Kami berada di garis start sekarang dan kami akan melihat apa yang akan terjadi," tambahnya.

Saat ini Setev merawat dua putrinya yang berusia 14 dan 20 tahun. Ketika ditanya tentang desas-desus bahwa dia dibayar oleh seorang politisi terkemuka untuk menutup kasus ini, dia menyangkal hal itu.

"Saya telah mendengar rumor semacam ini tetapi itu tidak benar," katanya.

Dr Setev akan bertemu dengan Perdana Menteri pada hari Rabu (20 Juni). Mahathir Mohamad at 5pm in Putrajaya. ">Pengacara keluarga, Ramkarpal Singh menegaskan bahwa Dr Setev Shaariibuu akan bertemu Tun Dr Mahathir Mohamad pada pukul 17.00 waktu setempat di Putrajaya.

Dr Setev akan bertemu Jaksa Agung Tommy Thomas sore ini tentang kemungkinan membuka kembali kasus tersebut. Sebelumnya Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Mohamad Fuzi Harun mengatakan bulan lalu bahwa polisi tidak menemukan alasan untuk membuka kembali penyelidikan atas kasus ini.

Altantuya, 28 tahun, diyakini ditembak mati sebelum tubuhnya diledakkan dengan granat di hutan sekunder dekat Bendungan Subang di Puncak Alam, Shah Alam pada 2006. Pada tahun 2009, Sirul Azhar Umar dan kaki tangannya Azilah Hadri dihukum karena membunuh Altantuya dan dijatuhi hukuman mati.

Pengadilan Banding membatalkan hukuman mereka pada tahun 2013 tetapi setelah penuntutan, hukuman dijatuhkan oleh Pengadilan Federal. Sirul melarikan diri ke Australia, di mana dia ditahan oleh Imigrasi Australia setelah Interpol mengeluarkan pemberitahuan merah kepadanya. Dia telah berada di pusat penahanan sejak 2015, di mana dia berharap mendapatkan suaka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement