Selasa 19 Jun 2018 16:10 WIB

PKL Jalur Puncak Raup Untung Jutaan Rupiah

Harga makanan yang dijual lebih mahal dibandingkan hari biasa.

Antrean kendaraan menuju arah Puncak terlihat dari Pos Pantau Simpang Gadog, Selasa (19/6). Sistem one way mulai diberlakukan pukul 07:00.
Foto: Republika/Zahrotul Oktaviani
Antrean kendaraan menuju arah Puncak terlihat dari Pos Pantau Simpang Gadog, Selasa (19/6). Sistem one way mulai diberlakukan pukul 07:00.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Pedagang Kaki Lima (PKL) sepanjang Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat meraup keuntungan hingga jutaan rupiah selama libur Lebaran 1439 Hijriyah. "Itu dari H-5 hingga H+4 Lebaran, mendapatkan keuntungan berkisar dua hingga lima juta rupiah dalam kurun waktu satu hari," kata Sri Handayani (38 tahun), seorang PKL Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, di Cibinong, Selasa (19/6).

Menurut dia, dalam libur Lebaran tersebut biasanya pengunjung membeli minuman kemasan dan makanan ringan. Jalur Puncak seringkali mengalami kemacetan panjang hingga lima kilometer.

Keuntungan pedagang meningkat ketimbang hari biasa yang berkisar ratusan ribu hingga satu juta rupiah. Pengunjung membeli air mineral dengan harga Rp 10 ribu, keripik singkong Rp 45 ribu, talas Rp 75 ribu hingga Rp 150 ribu.

"Biasanya pengunjung membeli hanya sekadar untuk perbekalan saat kembali usai berwisata pada daerah setempat," katanya.

Ia menambahkan dalam liburan ini biasa menyimpan stok barang lebih dari 35 karton untuk minuman dan makanan berupa keripik dengan sistem sekali habis. Sementara itu, salah satu pedagang warung makan kaki lima di sekitar Cisarua, Ahmad (45), memgatakan biasanya pengunjung sebelum memasuki Taman Satwa Indonesia membeli makanan hewan berupa sayur.

Ahmad mengatakan pada hari biasa hanya terjual tiga hingga 15 kilogram. Namun, pada libur akhir pekan bisa mencapai 25 kilogram. Sedangkan untuk libur Lebaran mencapai 50 kilogram sayur mayur.

"Itu biasanya wortel seharga Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement