Selasa 19 Jun 2018 20:10 WIB

Kemenag akan Bina Napi Teroris di Nusa Kambangan

Pembinaan keagamaan dilakukan agar napi teroris tak kembali ke jalan yang salah

Rep: Muhyiddin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Napi kasus terorisme keluar dari rutan Brimob saat menyerahkan diri di Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5).
Foto: Dok Mabes Polri
Napi kasus terorisme keluar dari rutan Brimob saat menyerahkan diri di Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah momentum perayaan Idul Fitri 1439 Hijriyah, Kementerian Agama (Kemenag) akan melakukan pembinaan terhadap narapidana teroris yang ada di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Pembinaan kegamaan ini akan dilakukan atas kerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Khoiruddin mengatakan, pembinaan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat ini dan akan dihadiri langsung Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Menkumham Yasonna Laoly untuk membuat nota kesepahaman (MoU).

"Karena pembinaan napi itu akan dihadiri dua menteri, Menteri Yasona Laoly dan Menteri Agama, waktunya masih harus disepakati dulu dengan matang. Tapi InsyaAllah habis lebaran dalam waktu dekat ini atau bulan ini," ujar Khoiruddin saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (19/6).

Khoiruddin mengatakan, pembinaan kegamaan tersebut sangat penting agar napi yang berada di Lapas Nusakambangan tidak kembali lagi ke jalan yang salah. Seperti misalnya napi teroris, menurut dia, diharapkan nantinya tidak kembali menjadi teroris.

"Diharapkan napi-napi itu tidak terlibat lagi terorisme. Salah satunya adalah itu, agar paham-paham yang mereka pahami selama ini tentang radikalisme itu bisa diluruskan dan mereka bisa diterima oleh lingkungannya pada nantinya," ucapnya.

Namun, kata dia, pembinaan keagamaan ini tidak hanya akan diberikan kepada napi teroris, tapi juga kepada napi yang terkena kasus kriminal lainnya. "Kita rencana sih napi di lapas yang terkait terorisme atau terkait masalah-masalah lainnya. Ini lagi mau merancang dengan MenkumHAM," kata Khoiruddin.

Dia menjelaskan, pembinaan keagamaan yang diberikan nantinya berupa pembinaan cara membaca Alquran, menghafal Alquran, pemahaman keagamaan, dan juga terkait praktik-praktik keagamaan lainnya. "Pembinaan ini penting agar mereka memiliki mental yang bagus di dalam menjalani hukumannya maupun setelah mereka keluar dari Lapas," jelasnya.

Khoiruddin menambahkan, kegiatan pembinaan napi ini rencananya akan dilakukan secara berkesinambungan. Menurut dia, dalam pembinaan ini pihaknya akan melibatkan peran penyuluh agama di bawah naungan Kementerian Agama. 

"Insya Allah nanti yang berperan langsung setelah MoU ini kita memerankan para penyuluh. Karena ini berkesinambungan terus menerus. Jadi rencananya ini pilot project di Nusa kambangan, dengan harapan semua Lapas nanti itu melakukan hal yang sama," kata Khoiruddin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement