Kamis 21 Jun 2018 00:15 WIB

Waktu Kampanye Sebabkan Tingginya Undecided Voters

Undecided Voters itu kan karena terkait pertimbangan pribadi terhadap calon.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Pilkada (ilustrasi)
Foto: berita8.com
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dalam survei yang dilakukan Indo Barometer pada Rabu (20/6), sebanyak 21,9 persen pemilih di Jawa Barat belum menentukan pilihan (undecided voters) siapa calon gubernur yang akan dipilih dalam pilkada 2018 mendatang. Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Idil Akbar mengungkapkan terbatasnya waktu menjadi persoalan seseorang dalam menentukan pilihan pasanga calon  (paslon) yang akan ia pilih.

"Kita kan masih terpotong puasa lebaran dan sebagainya, di situ intensitas antara pemilih dengan para calon menurut saya berkurang," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (20/6).

Selain itu belum diketahuinya program paslon secara menyeluruh juga menjadi alasan para calon pemilih tidak menentukan pilihannya. Bahkan berdasarkan hasil survei diketahui dari 32,7 persen yang menyatakan belum menentukan pilihan, sekitar 18,6 tidak mengetahui program visi dan misi calon.

"Yang paling kemudian bisa dilihat adalah bahwa programnya mungkin  belum nyambung atau masyarakat merasa masih kebingungan," katanya.

Menurutnya, jumlah 21,9 persen tersebut masih sangat dinamis, baik pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum dan Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi masih berpeluang untuk memperebutkan 21,9 pemilih yang belum menentukan pilihan persen tersebut.

"Antara Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar itu terpaut sekitar lima persenan, artinya baik Ridwan kamil maupun Deddy Mizwar tidak bisa mengatakan mereka lebih punya kans terpilih dibanding yang lain," ujarnya.

Bahkan dilantiknya Komisaris Jenderal Polisi M Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat menurutnya tidak akan mampu mendorong elektabilitas pasangan TB Hasanuddin - Anton Charliyan (Hasanah). Menurutnya sangat kecil 21,9 persen akan masuk ke pasangan Hasanah.

"Undecided Voters itu kan karena terkait pertimbangan pribadi terhadap calon," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement