Kamis 21 Jun 2018 07:49 WIB

Burger King Tarik Iklan Seksis Piala Dunia

Ada kekhawatiran hubungan wanita Rusia dengan orang asing selama Piala Dunia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Indira Rezkisari
Burger King
Foto: EPA
Burger King

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW --- Burger King meminta maaf karena telah membuat iklan yang seksis dan merendahkan kaum perempuan. Dalam iklan tersebut, Burger King menawarkan pasokan produk burger Whoppers secara gratis seumur hidup bagi wanita Rusia yang dihamili oleh pemain sepak bola di Piala Dunia.

Dilansir New York Times, Kamis (21/6), iklan ini langsung mendapatkan protes keras dari para kritikus. Iklan yang tersebar di media sosial tersebut langsung dihapus oleh pihak Burger King pada Selasa lalu.

"Kami minta maaf tentang promosi iklan tersebut. Iklan ini tidak mencerminkan nilai-nilai kami, dan kami mengambil langkah untuk memastikan bahwa hal ini tidak terulang lagi," ujar Burger King dalam sebuah pernyataan.

Iklan di Rusia sering menunjukkan stereotip seksis atau merendahkan wanita, terutama untuk iklan di dunia olahraga seperti Piala Dunia. Aktivis hak-hak perempuan banyak yang menentang iklan tersebut.

Baca juga: Tak Hanya Piala Dunia, Moskow Rusia Tawarkan Banyak Atraksi

Dilansir dari CNN, anggota dewan Rusia di masa Piala Dunia meminta wanita negaranya untuk tidak berhubungan dengan pria asing yang mengunjungi Rusia. Alasannya, wanita Rusia sebaiknya menikahi pria asal negaranya sendiri.

Dalam sebuah wawancara radio dengan Tamara Pletnyova, kepala Duma atau komite yang perduli urusan keluarga, wanita, dan anak-anak, mengatakan bahwa ia merasa perlu ada perhatian terhadap banyaknya ibu tunggal di Rusia. Warga Rusia, katanya, sebaiknya menikahi satu sama lain dan membangun keluarga yang baik, tinggal bersama, melahirkan anak, dan mendidik anak.

Tamara menjawab pertanyaan atas banyaknya kelahirkan anak dari ayah orang asing saat Olimpiade Moskow pada tahun 1980. "Anak-anak ini menderita dan telah menderita dari masa Soviet," katanya.

"Anda tahu ini dengan baik. Tidak apa jika mereka satu ras, tapi jika tidak, jika dari ras berbeda. Saya bukan nasionalis. Tapi tetap. Saya tahu anak akan menderita. Mereka akan terbuang," ujarnya. Final Piala Dunia akan berlangsung pada 15 Juli 2018.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement