Kamis 21 Jun 2018 08:47 WIB

Warga Mataram Serbu Pedagang Janur Kuning

Janur kuning akan dibuat ketupat guna perayaan Lebaran Topat.

Red: Andi Nur Aminah
Penjual merapikan daun kelapa atau janur kuning yang diburu warga guna membuat ketupat (ilustrasi)
Penjual merapikan daun kelapa atau janur kuning yang diburu warga guna membuat ketupat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Masyarakat Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyerbu pedagang janur kuning. Janur kuning diserbu karena sebagai bahan membuat ketupat dan "bantal" atau jajanan khas yang terbuat dari ketan pada H-1 Lebaran Topat di Mataram, Kamis (21/6).

Lebaran Topat akan dirayakan masyarakat di Pulau Lombok pada Jumat (22/6) setelah seminggu Hari Raya Idul Fitri. Di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Dasan Agung, Ampenan, Kebon Roek, Cakranegara, masyarakat sejak pagi langsung menyerbu para pedagang yang datang dari luar Kota Mataram. Pedagang janur kuniung itu berasal dari Gunungsari, Kekait, Medas dan Wadon Kabupaten Lombok Barat.

Mahsan (45) salah seorang pedagang janur kuning dari Medas Lombok Barat, mengatakan, saat penampahan atau H-1 Lebaran Topat sekarang ini dapat jualan janur kuning hingga Rp 150 ribu. "Pada hari biasa dalam sehari saya hanya mampu mendapatkan  Rp 30 ribu. Alhamdulillah, ini merupakan rejeki tahunan dari Allah yang harus disyukuri," ujar bapak dua anak ini.

Masyarakat rata-rata membeli janur kuning 40 lembar hingga 50 lembar dengan harga Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per sepuluh lembar. Namun ada juga yang membeli bahan ketupat yang sudah jadi dengan harga berkisar Rp 5.000 hingga Rp 7.500 per 10 biji.