Jumat 22 Jun 2018 13:59 WIB

Survei Instrat: Pasangan Dua DM dan Rindu Bersaing Ketat

Dinamika kompetisi antar paslon semakin mengerucut pada dua kekuatan dominan.

Rep: Arie Lukihardianti, Zuli Istiqomah/ Red: Andri Saubani
Empat pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) - Uu Ruzhanul Ulum (kedua kiri), TB Hasanudin (ketiga kiri) - Anton Charliyan (keempat kiri), Sudrajat (ketiga kanan) dan Deddy Mizwar (kedua kanan) - Dedi Mulyadi (kanan) menghadiri Dialog Pemikiran Politik (Mudzakarah Politik) di Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/4).
Foto: antara/M Agung Rajasa
Empat pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) - Uu Ruzhanul Ulum (kedua kiri), TB Hasanudin (ketiga kiri) - Anton Charliyan (keempat kiri), Sudrajat (ketiga kanan) dan Deddy Mizwar (kedua kanan) - Dedi Mulyadi (kanan) menghadiri Dialog Pemikiran Politik (Mudzakarah Politik) di Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga kajian isu strategis, politik dan sosial humaniora, Indonesia Strategic Institute (Instrat) melakukan survei tahap akhir untuk mengetahui persepsi warga Jawa Barat jelang pencoblosan Pilgub 2018. Menurut Analis Instrat, Sidrotun Naim, dinamika kompetisi antar paslon semakin mengerucut pada dua kekuatan dominan yaitu Ridwan Kamil-Uu Rhuzanul (Rindu) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi).

"Pada perolehan popularitas, tidak banyak perubahan yang signifikan dalam rentang 1,5 bulan terakhir pada kedua paslon tersebut," ujar Sidrotun kepada wartawan, Jumat (22/6).

Sidrotun menjelaskan, hal tersebut diduga karena aktivitas gerak kampanye agak terbatas saat memasuki bulan Ramadan. Berdasarkan hasil survei elektabilitas, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Dua DM) menjadi paling unggul untuk sementara sebesar 38,17 persen disusul pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul  Ulum (Rindu) sebesar 33,92 persen. Kemudian diikuti Tb Hasanuddin-Anton (Hasanah) sebesar 8,67 persen dan Sudrajat-Syaikhu (Asyik) sebesar 8,5 persen. Serta Golput sebesar 0,42 persen dan tidak menjawab atau belum menentukan pilihan sebesar 10,33 persen.

Menurut Sidrotun, pengumpulan data berbasis wawancara terstruktur face-to-face ke responden dengan usia minimal responden 17 tahun atau sudah menikah. Rentang pengambilan data 18-21 Juni 2018 dengan menggunakan multistage random sampling, meliputi 295 desa/kelurahan dari 243 kecamatan di 27 kabupaten/kota di Jabar. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang dengan margin of error sebesar 2,83 persen

"Pasangan Hasanah dan Asyik sangat berat untuk memenangkan Pilgub. Harapan kemenangan hanya ada pada Dua DM dan Rindu," katanya.

Namun, kata dia, selisih perolehan elektabilitas Dua DM dan Rindu sangat tipis sehingga memiliki peluang yang relatif sama besar untuk menjadi pemenang. Dengan ketatnya persaingan, maka kedua belah pihak harus dapat saling mengawasi satu sama lain sehingga terjadi Pilgub Jabar yang berkualitas. Serta tetap menjaga integritas demi memberikan edukasi politik maupun demokrasi yang baik bagi publik.

Paslon Rindu siap menghadapi debat pilgub yang akan dilaksanakan pada Jumat (22/6) malam. Pasangan ini optimis mampu mengikuti debat terakhir jelang hari pencoblosan.   

Ridwan Kamil mengatakan pasangan Rindu punya  banyak inovasi terkait pelayanan publik yang akan dipaparkan. Seperti diketahui salah satu tem debat terakhie ialah seputar pelayanan publik yang akan ditawarkan.

"Untuk itu, kami sudah persiapkan penguatan materi dengan para pakar dan tim ahli di timses Rindu, terkait hal-hal yang mungkin menjadi pertanyaan," kata pria yang akrab disapa Emil ini.

Emil meyakini program-program unggulan yang digagas Rindu bisa menarik simpati masyarakat. Sehingga bisa menguatkan dan diterima pesannya oleh pemilih. Sebab berdasarkan hasil survei, banyak pemilih yang menentukan pilihannya pada H-3.

Menurutnya, pihaknya sudah menyiapkan persiapan teknis sesuai petunjuk KPU. Diharapkan debat kali ini bisa berjalan dengan lancar. "Kita ikuti arahan KPU. Memang ada penyesuaian terkait insiden debat kedua. Topiknya kita juga sudah pahami tentang pelayanan publik, masalah perempuan, anak-anak, disabilitas, dan lain sebagainya," tuturnya.

Dalam debat kali ini, KPU Jabar pun membatasi jumlah pendukung setiap paslon yang hadir pada debat ketiga nanti. KPU juga membatasi jumlah pendukung paslon yang hadir masing- masing 50 orang, sebagai upaya antisipasi keamanan terkait pelaksanaan debat Pilgub Jabar 2018. Selain itu, sesi antar paslon ditiadakan, agar  publik bisa lebih mengetahui secara rinci program-program pasangan,  menjawab solusi, tantangan dan masalah di Jabar.

Calon gubernur Jawa Barat nomor urut dua, TB Hasanuddin (Kang Hasan) mengaku tak mempersiapkan secara khusus debat publik ketiga Pilgub Jawa Barat yang akan digelar di Grand Ballroom Sudirman Convention Centre Jalan Sudirman Kota Bandung, Jumat (22/6).

Menurut Kang Hasan setiap tema yang disuguhkan merupakan masalah-masalah yang sudah biasa dihadapinya selama masa pengabdian, baik di bidang militer, politik maupun legislatif. "Tidak ada persiapan secara khusus. Kerjakan seperti biasanya saja lah, begitu," ujar Kang Hasan kepada wartawan belum lama ini.



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement