REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Basarnas berencana mendatangkan lagi alat pemindai sonar untuk melacak keberadaan KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Provinsi Sumatra Utara. Kepala Kantor SAR Medan Budiawan di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Jumat (22/6), mengatakan, tim gabungan telah mengoperasionalkan pemindai sonar milik TNI Angkatan Laut.
Peralatan tersebut dibawa dan diletakkan pada sebuah kapal, lalu diturunkan dengan alat seperti crane ke perairan Danau Toba. Untuk lebih memaksimalkan proses pencarian, SAR berencana mendatangkan satu lagi alat pemindai sonar dari Kantor SAR Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Dengan pemanfaatan dua alat pemindai sonar tersebut, diharapkan penyelamatan penumpang dan penemuan fisik KM Sinar Bangun lebih cepat dilakukan. Pada hari kelima proses penyelamatan tersebut, SAR memperluas lokasi pencarian dari titik awal tenggelamnya KM Sinar Bangun.
"Direncanakan, luas pencariannya berkisar 10-20 Km," katanya.
Sebelumnya, KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB. Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 19 korban selamat dan tiga korban tewas.
Baca juga:
Keluarga Menunggu Cemas di Tepian Danau Toba
Kemenhub Diminta Audit Seluruh Kapal di Danau Toba