Jumat 22 Jun 2018 23:16 WIB

Banjir Banyuwangi, KAI: Perjalanan Kereta Masih Aman

KAI terus memantau perkembangan kondisi di kawasan sungai yang meluap.

Ilustrasi rel kereta api.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi rel kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID,  JEMBER -- Perjalanan kereta api di wilayah Daerah Operasi 9 Jember hingga Jumat (22/6) malam masih aman dari banjir bandang yang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Hal itu diungkapkan Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Luqman Arif di Kabupaten Jember, Jumat malam.

"Jarak aliran sungai yang meluap dari jalur kereta api sekitar 200-300 meter, namun Alhamdulillah perjalanan kereta api tidak sampai terganggu akibat banjir di Kecamatan Singgonjuruh," kata  dia.

Menurutnya petugas juga terus memantau perkembangan kondisi di kawasan sungai yang meluap dan banjir bandang tersebut dengan menerjunkan sejumlah personel untuk memantau daerah rawan yang disiagakan selama 24 jam.

"Ada beberapa perjalanan kereta api yang melintasi Kecamatan Singojuruh tersebut yakni KA Pandan wangi, KA Mutiara Timur siang dan malam, KA Sritanjung, KA Probowangi, dan KA Tawang Alun," tuturnya.

Ia berharap banjir bandang yang disertai material lumpur dan kayu tersebut segera surut, sehingga tidak mengganggu perjalanan pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta untuk menuju Kabupaten Banyuwangi saat masa angkutan Lebaran 2018.

Di wilayah PT KAI Daop 9 Jember setiap hari terdapat tujuh keberangkatan KA jarak jauh yakni KA Mutiara Timur siang dengan relasi Banyuwangi-Surabaya, kemudian KA Mutiara Timur malam dengan relasi Banyuwangi-Surabaya, KA Sri tanjung dengan relasi Banyuwangi-Lempuyangan Yogyakarta, KA Probowangi dengan relasi Banyuwangi-Surabaya.

Kemudian KA Tawang alun dengan relasi Banyuwangi-Malang, KA Logawa dengan relasi Jember-Purwokerto, dan KA Rangga jati dengan relasi Jember-Cirebon, serta KA lokal sebanyak empat kali perjalanan yaitu KA lokal Pandan wangi relasi Jember - Banyuwangi.

Banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di sekitar bantaran Sungai Sadeng di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh hingga menyebabkan 328 unit rumah rusak akibat banjir bandang dengan rincian 23 unit rumah rusak berat (dua di antaranya tersapu banjir bandang), kemudian 80 unit rumah rusak sedang yakni terendam lumpur 20 cm hingga 1,2 meter dan 225 unit rumah rusak ringan.

Banjir yang disertai lumpur juga menggenangi jalan penghubung antar Kabupaten Banyuwangi-Jember lewat Kecamatan Genteng Kembiritan ke Banyuwangi untuk menuju ke Kecamatan Singojuruh, sehingga arus lalu lintas dialihkan lewat Srono.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement