REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan ketersediaan logistik untuk pencarian korban tenggelamnya kapal motor (KM) Sinar Bangun, di Danau Toba, Sumatra Utara. "Kami memastikan bahwa logistik untuk pencarian korban akibat musibah kapal tenggelam cukup tersedia," ujar Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (22/6) malam di Jakarta.
Ia mengatakan, pada Jumat pagi, tim Kemensos yang dipimpin Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Kemensos Alam Margowiyono telah tiba dilokasi untuk melakukan assesmen kebutuhan logistik. Kemensos bersama dengan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara telah membuka dapur umum untuk menyiapkan kebutuhan makanan bagi keluarga korban yang datang dari berbagai daerah.
"Sebanyak 50 anggota taruna siaga bencana (tagana) dari Kabupaten Binjai, Kabupaten Siantar dan Kabupaten Simalungun bekerja selama 24 jam dengan sistem shift," ujar Harry.
Baca: Kemenhub Diminta Audit Seluruh Kapal di Danau Toba
Selain itu, dia mengatakan, Kemensos juga mengerahkan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kabupaten Simalungun sebanyak 21 orang untuk membantu dapur umum. Seperti diketahui, KM Sinar Bangun tenggelam saat berlayar dari Simanindo di Pulau Samosir ke Tiga Ras di Pulau Sumatera, Senin (18/6). Diperkirakan kapal tersebut membawa 192 penumpang.
Pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan. Sebanyak 18 orang selamat, tiga orang meninggal dunia dan sisanya masih dalam pencarian.
Kepala Dinas Sosial Simalungun Frans Toga Torop menambahkan, dapur umum menyediakan makan bagi relawan, petugas rescue dan keluarga korban yang menunggu di Tiga Ras. "Setiap hari, kami menyediakan antara 800 sampai 1.200 bungkus tergantung dari situasi. Makanan disajikan sebanyak tiga kali sehari," ujarnya.
Sementara itu Margowiyono mengatakan pada Ahad (24/6), Menteri Sosial Idrus Marham akan mengunjungi lokasi terjadinya musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun di Tiga Ras. "Menteri Sosial akan menyerahkan santunan kepada dua ahli waris korban meninggal masing-masing Rp 15 juta," kata Margo saat mengunjungi Posko di Tiga Ras.
Untuk korban yang tidak ditemukan juga akan diberikan santunan ahli waris, "Mereka akan diberikan santunan setelah ada penetapan dari bupati yang menyatakan bahwa korban meninggal dan terdapat ahli waris yang sah," lanjutnya.
Menteri Sosial juga akan menyerahkan bantuan lauk pauk sebanyak 250 paket senilai Rp 63,5 juta. Lauk pauk lokal senilai Rp 20 juta, sembako untuk ahli waris senilai Rp 400 ribu dan satu unit Mobil Umum Dapur Umum Lapangan senilai Rp 465,6 juta untuk Dinsos Kabupaten Simalungun.
"Selain itu juga akan diserahkan bantuan transport untuk Tagana senilai Rp 10 juta. Sehingga total bantuan yang akan diserahkan sebesar Rp 589,6 juta," katanya.