Sabtu 23 Jun 2018 15:08 WIB

Polisi: Terduga Teroris Depok Diduga Incar Pilkada Jabar

Satu terduga teroris diamankan sementara dua lain tewas ditembak saat melawan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal mengatakan para terduga teroris yang ditindak di Depok diduga mengincar momen pelaksanaan Pilkada Serentak Jawa Barat 2019. Tiga terduga teroris disergap di dua lokasi berbeda di Kota Depok, Jawa Barat pada Sabtu (23/6) dimana dua di antaranya tewas ditembak. 

"Memiliki niat dan motivasi untuk memberikan 'hadiah' Pilkada Jabar 2018 dengan menunjukkan pergerakan yang intensif ke arah persiapan amaliyah bersama kelompok lainnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal, Sabtu (23/6).

Iqbal menuturkan, penindakan pertama terjadi pukul 09.30 WIB, di depan gang kontrakan Kelurahan Mekar Jaya Kecamatan Sukmajaya Depok Jawa Barat. Seorang tersangka berinisal MM (38 tahun) asal Lamongan ditangkap. Dalam penggerebekan itu diamankan satu unit motor dan satu unit HP. "Terduga teroris dibawa dan diamankan oleh petugas dan akan dikembangkan," ujar Iqbal.

Sedangkan dalam penggerebekan lain di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Kota Depok, dua orang terpaksa dilumpuhkan hingga tewas karena berusaha menyerang petugas.
 
Keduanya adalah AS (29 tahun) dan AZW alias MRS (31 tahun) asal Bogor. Mereka disebut pernah mengikuti pelatihan semimiliter di Gunung Gede pada 2014 bersama tersangka Nahrumsyah dan Ahmad Syarifudin.

"Penangkapan ini juga karena keduanya (diduga) merencanakan amaliyah dalam pelaksanaan Pilkada Jabar 2018," kata Iqbal.

Penindakan dilakukan pada saat keduanya berboncengan sepeda motor sedang melakukan perjalanan, di Jalan Tole Iskandar. Iqbal menyatakan, dalam proses penyergapan, terduga teroris melakukan perlawanan dengan menyerang petugas dan mengancam nyawa petugas dengan menggunakan pisau komando dan pistol.

"Sehingga petugas terpaksa  melakukan upaya pelumpuhan, yang mengakibatkan kedua terduga teroris meninggal dunia," kata Iqbal.

Polisi mengamankan sebilah pisau komando, sepucuk pistol FN beserta magazin peluru 9 milimeter sebanyak 10 butir. Jenazah terduga sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement