REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menembak mati duga terduga teroris di Depok, Jawa Barat, sedangkan satu lagi tertangkap hidup, Sabtu (23/6). Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan tiga terduga teroris tersebut ditangkap di dua tempat berbeda di Depok. Ketiganya berinisial MM, AS dan AZW alias MRS.
MM ditangkap di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, dengan barang bukti sebuah motor Honda Vario dan sebuah ponsel. Dari hasil pemeriksaan sementara, MM merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bogor.
Sementara dalam penangkapan AS dan AZW, Iqbal menjelaskan, awalnya AS dan AZW yang sedang berboncengan menggunakan sepeda motor di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok diintai oleh Densus. Namun saat hendak ditangkap, mereka melawan petugas dengan menggunakan pisau dan pistol sehingga petugas akhirnya menembak keduanya dan akhirnya keduanya tewas.
Dari tangan AS dan AZW, Densus menyita sebilah pisau komando, satu pucuk pistol FN dengan magazen dan peluru 9 mm sebanyak 10 butir. Jenazah keduanya saat ini dibawa ke RS Polri Said Sukanto.
Dari hasil penyelidikan sementara, AS dan AZW alias MRS diduga pernah mengikuti pelatihan semi militer bersama Bahrumsyah dan Ahmad Syarifudin di Gunung Gede pada 2014. Ketiga terduga teroris diduga memiliki niat untuk melakukan aksi teror pada Pilkada Jawa Barat 2018.
"Ia memiliki niat untuk memberikan hadiah Pilkada Jabar dengan menunjukkan pergerakan yang intensif ke arah persiapan amaliyah bersama kelompok lainnya," katanya.