REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Bambang Mei Finarwanto mengatakan, persaingan pemilihan gubernur dan wakil gubernur (pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) akan berlangsung menarik. Pasalnya, Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) sudah tidak ikut dalam kontestasi lantaran telah dua periode menjabat.
Empat pasangan calon yang muncul membuat masyarakat mempunyai banyak pilihan. Dari keempat nama paslon, Bambang menilai, pasangan Zulkieflimansyah dan Siti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) memiliki potensi besar untuk memenangkan persaingan.
Pasangan yang diusung PKS dan Demokrat ini, kata Bambang, menawarkan gagasan dan ide yang segar dalam membangun NTB lima tahun ke depan. "Awalnya pasangan Zul-Rohmi kerap dipandang sebelah mata karena terbilang 'hijau' dalam kancah perpolitikan di NTB," ujar Bambang kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Sabtu (23/6).
Bambang menyebutkan, tiga pasangan lain seperti Ahyar Abduh (Wali Kota Mataram), Suhaili (Bupati Lombok Tengah), dan Ali BD (Bupati Lombok Timur) yang merupakan kepala daerah di kabupaten/kota di NTB. Sedangkan, Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah, lanjutnya, merupakan pendatang baru.
Terlebih, Zul yang lebih akrab berkutat di Jakarta sebagai anggota DPR RI. Sementara, Rohmi sempat menjadi Ketua DPRD Lombok Timur. "Tergambar juga saat awal-awal, survei pasangan ini selalu menempati posisi terbawah," lanjutnya.
Namun, Bambang menambahkan, pasangan Zul-Rohmi terus menggeliat dalam beberapa bulan terakhir jelang pencoblosan dengan masif turun ke lapangan. Bambang menilai, ada beberapa faktor mengapa pasangan ini bisa keluar sebagai pemenang.
Antara lain, keputusan TGB yang turun ke lapangan menyatakan dukungannya kepada Zul-Rohmi, kecakapan keduanya saat debat pilkada, dan juga Rohmi sebagai satu-satunya keterwakilan perempuan dalam kontestasi pilgub NTB.
"Suara TGB diyakini sangat penting dalam mendongkrak pasangan ini. Rohmi sebagai satu-satunya perempuan juga sangat menentukan suara pemilih perempuan," kata dia.
Sebelumnya, Zul-Rohmi menempati posisi tertinggi dari pasangan calon lainnya dengan raihan 28 persen dalam hasil survei Olat Maras Institute (OMI) yang dilakukan sejak 3 Juni sampai 12 Juni 2018. Posisi Zul-Rohmi disusul pasangan lain, Suhaili Fadhil Thohir-Muhammad Amin dengan 21,6 persen, Ahyar Abduh-Mori Hanafi dengan 17,7 persen, dan Ali Bin Dahlan-Lalu Gede Sakti memperoleh 12,6 persen, serta yang tidak menjawab sebesar 20,1 persen.