REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -– Presiden Cina Xi Jinping menginginkan negaranya memimpin dan mereformasi tata kelola global. Sebab Beijing ingin meningkatkan pengaruhnya di dunia.
Dilansir di Reuters, Ahad (24/6), Cina telah meminta dukungan lebih besar dalam organisasi global seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal itu sejalan dengan pertumbuhan kekuatan ekonomi dan diplomatik Cina.
Presiden Xi telah mengambil pendekatan yang lebih 'berotot' dengan menyiapkan badan global milik Cina, sejak mulai menjabat pada akhir 2012. Badan global itu seperti Bank Investasi Infrastruktur Asia. Cina juga meluncurkan proyek Belt and Road yang bersejarah untuk membangun Jalur Sutra baru.
"Cina harus "menjunjung tinggi perlindungan kedaulatan negara, keamanan dan kepentingan pembangunan, secara proaktif berpartisipasi dan menunjukkan jalan dalam reformasi sistem tata kelola global, menciptakan jaringan hubungan kemitraan global yang lebih baik," kata Xi dalam komentar yang dilaporkan di bagian akhir pertemuan Partai Komunis tingkat tinggi, dikutip Kementerian Luar Negeri Cina.
Meskipun Xi tidak memberikan rincian, pernyataan itu menyatakan pentingnya platform diplomatik lainnya seperti komunitasnya. Hal ini menurutnya juga akan menimbulkan gaya baru dari hubungan internasional yang saling menguntingkan untuk semua. Tetapi banyak negara Barat tetap kritis terhadap perilaku Cina atas isu-isu seperti perairan yang diperebutkan di Laut Cina Selatan.
Pemerintah Beijing telah menjadi anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab, terutama karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik dari kesepakatan tentang perubahan iklim dan Iran, sementara Eropa bergulat dengan Brexit dan isu-isu lainnya.
Xi menambahkan bahwa Cina harus memperkuat hubungannya dengan negara-negara berkembang. Ia menggambarkan negara-negara berkembang sebagai sekutu alami. Tetapi ia juga belajar dari semua negara lain.