REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan, mengaku belum mendapat kabar perihal temuan bangkai KM Sinar Bangun yang karam di danau Toba. Budiawan mengatakan, pencarian masih dilakukan pada hari ketujuh ini, Ahad (24/6).
"Saya belum dapat informasi dari tim SAR gabungan sini. Kami kurang tahu itu informasi dari luar. Sekarang tim kami masih bekerja. Belum ada laporan dan informasi dari lapangan," kata Budiawan kepada Republika, Ahad (24/6).
Budiawan mengatakan, di hari ketujuh ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian menggunakan empat strategi. Selain melalui udara, air dan darat, pencarian juga dilakukan dengan alat multibeam side scan sonar yang mampu mendeteksi hingga kedalaman 2.000 meter.
"Tapi korban belum ditemukan, bangkai kapal belum ditemukan. Tapi barang-barang korban ada ditemukan, seperti sandal, boneka," ujar dia.
Baca juga, Bangkai KM Sinar Bangun Ditemukan di Kedalaman 450 Meter
Budiawan menjelaskan, hingga hari ini, masih 21 korban tenggelamnya KM Sinar Bangun yang ditemukan. Masih ada 183 orang yang harus dicari tim gabungan. Jumlah ini, lanjutnya, merupakan data terbaru setelah dilakukan konfirmasi ulang dan menemukan nama ganda.
"Kekuatan personel yang diturunkan ke lapangan 600 orang. Sementara kekuatan personel gabungan, seperti di posko dan-lain 1.681 orang," kata Budiawan.
Sebelumnya, Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Arie Prasetyo menyebut KM Sinar Bangun ditemukan tim gabungan hari ini sekitar pukul 11.12 WIB. Arie menyebut, bangkai kapal itu ditemukan di koordinat 2 deg 47’ 3.835 N 98 deg 46’ 10.767 E.
"Alhamdulillah, tim survei Basarnas dan Mahakarya Geo Survey-IAITB (Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung) yang dipimpin langsung Kepala Basarnas serta disaksikan Menteri Sosial Bapak Idrus Marham, telah menemukan dan mengidentifikasi posisi kapal Sinar Bangun di kedalaman 450 meter," kata Arie, Ahad (24/6).