Senin 25 Jun 2018 09:56 WIB

Delegasi Indonesia ke Irak Ikuti Konferensi Islam Moderat

Indonesia akan menyampaikan paparan tentang dunia tanpa ISIS.

Rep: Novita Intan/ Red: Ani Nursalikah
Muchlis M Hanafi (kiri) dan Muhyiddin Junaidi (kanan) bertemu Menteri Wakaf Maroko,  Muhammad Taufik,  saat transit di Bandara Doha,  Qatar, sebelum ke Irak.
Foto: Kemenag
Muchlis M Hanafi (kiri) dan Muhyiddin Junaidi (kanan) bertemu Menteri Wakaf Maroko, Muhammad Taufik, saat transit di Bandara Doha, Qatar, sebelum ke Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delegasi Indonesia bertolak ke Baghdad, Irak, Ahad malam (24/6). Mereka akan mengikuti Konferensi Internasional tentang wasatiyah dan Islam moderat. Konferensi ini digelar Dewan Wakaf Sunni Republik Irak.

Delegasi Indonesia terdiri dari tujuh orang, antara lain Muchlis M Hanafi (Ketua Delegasi, mewakili Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin), Muhyiddin Junaidi (MUI), Ikhwanul Kiram Masyhuri (alumni Al Azhar), Saiful Mustafa (UIN Malang/NU), Fathir H Hambali (alumni Syam), Auliya Khasanofa (Muhammadiyah), dan Thobib Al-Asyhar (Kemenag).

"Konferensi ini akan berlangsung dari Senin-Rabu mendatang," kata Muchlis M Hanafi dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Senin (25/6).

Menurut Muchlis,  Pemerintah Indonesia telah berkomitmen mendukung upaya pembangunan kembali Irak, baik di bidang politik maupun ekonomi. "Kita berharap ke depan akan semakin erat, terutama dalam mengembangkan pemahaman keagamaan yang moderat," kata Muchlis.