Senin 25 Jun 2018 11:31 WIB

Ini Dia Penemu Bakat Joan Mir, Bintang Baru Suzuki di MotoGP

Paco Sanchez bahkan mengumpulkan uang sendiri untuk mengorbitkan Joan Mir

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Joan Mir
Foto: EPA-EFE/TRACEY NEARMY AUSTRALIA AND NEW ZEALAND OUT
Joan Mir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada usia 20 tahun, Joan Mir sudah menginjak podium pertama Moto2. Juara dunia Moto3 ini, tiga tahun lalu bukanlah siapa-siapa. Namun sekarang dia mencetak rekor baru, kontrak dua tahun dengan pabrikan MotoGP, Suzuki Ercstar.

Manajer Joan Mir, Paco Sanchez yang juga mengurus Maverick Vinales adalah sosok di balik kesuksesan Mir. Sanchez juga yang menemukan Vinales untuk Suzuki 2015-2016 sehingga Vinales menjadi salah satu pembalap bintang saat ini.

Sanchez mengatakan Mir sangat berbakat. Dia seharusnya mendapatkan kontrak MotoGP pertamanya setelah menyelesaikan tempat kedua setelah Jorge Martin di Red Bull Rookies Cup 2014.

"Entah bagaimana, Joan waktu itu masih sulit berkomunikasi. Pertama kali saya bertemu dia di musim panas atau musim gugur 2013. Waktu itu seorang kenalan saya dari Mallorca menelepon dan memberi tahu saya bakat baru untuk Rookies Cup. Saya langsung menelpon Alberto Puig yang bertanggung jawab untuk kejuaraan itu. Dia meminta saya mengawasi Joan Mir, kemudian mengatakan kepada saya bahwa Joan memang berbakat," kata Sanchez, dilansir dari Speedweek, Senin (25/6).

Sayangnya meski berhasil di peringkat kedua pada 2014, tidak ada tim Moto3 yang tertarik dengan Mir. Nasibnya sama seperti Johann Zarco di era 2007 yang memenangkan Rookies Cup saat itu.

"Saya mendatangi setiap tim Moto3 dan Moto2, merekomendasikan Joan untuk 2015, namun tak ada yang menginginkannya. Kejuaraan Dunia Supersport pun tak ada yang berminat. Memang, orang tua Mir tak punya banyak uang. Kami hanya menawarkan bakat bagus," ujar Sanchez.

Percaya dengan bakat yang dimiliki Mir, Sanchez mengumpulkan sejumlah uang dan mengantarnya ke CEV-Moto3-Team, salah satu tim termiskin. Dia mengendarai sepeda motor 2012 untuk balapan 2013 melawan tim Alzamora Monlau dan Ajo Motorsport. Namun demikian, Mir membuktikan dia tetap bisa memenangkan dua balapan pertama.

"Setelah itu saya benar-benar yakin akan kecepatannya. Pada 2016, kami menandatangani kontrak dengan Leopard-KTM. Mir berhasil menang di GP Austria dan meraih beberapa podium lagi," kenang Sanchez.

Mir sukses memenangkan 10 dari 18 balapan di Kejuaraan Dunia Moto3 pada 2017. Kisah sukses Mir berlanjut di Moto2 bersama Marc VDS. Dia selesai di podium ketiga di balapan kelima Le Mans untuk pertama kalinya. Sejak itu, masuk beberapa tawaran dari Ducati, Honda, dan Suzuki.

Sanchez juga senang Mir bukan remaja yang mengorbankan masa kecil dan remajanya untuk motorsport. Mir masuk ke kejuaraan balap motor pada usia 18 tahun dan menjadi pembalap MotoGP pada usia 20 tahun.

"Saya pikir sistem ini patut dicontoh. Jadi, kami membiarkan atlet-atlet kami menikmati masa kecil dan menyelesaikan sekolah mereka. Ketika mereka masuk ke kejuaraan balap, mereka sudah cukup umur. Mereka bukan lagi anak-anak dan sadar bahwa olah raga balap motor ini berbahaya dengan segala risikonya," kata Sanchez.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement